Dondy Tan Tolak Dipanggil Ustaz, Lebih Pilih Sebut Dirinya…

Jakarta – Dondy Tan Susanto atau lebih dikenal dengan Koh Dondy Tan adalah seorang mualaf yang awalnya beragama Kristen Protestan. Perjalanan spiritualnya menuju Islam dimulai ketika ayahnya, seorang pendakwah Kristen, memutuskan masuk Islam pada tahun 2007. 

Hal ini mengejutkan Dondy Tan dan mendorongnya untuk mempelajari Islam lebih dalam. Meski sudah menguasai akidah Islam, Dondy Tan mengaku tak suka dipanggil Ustaz, kenapa? Gulir ke bawah untuk melihat artikel selengkapnya. 

Pada tahun 2012, Dondy Tan mulai menonton video Syekh Ahmad Deedat, seorang ulama perbandingan agama ternama, serta video Dr. Zakir Naik. Dengan video tersebut, ia mulai membandingkan ajaran Kristen dengan Islam. Karena proses pembelajaran tersebut, Dondy akhirnya memutuskan masuk Islam pada tahun 2014.

Meski kini Dondy Tan dinilai sangat paham agama Islam, namun ia menolak disebut ustaz. Hal itu diungkapkannya saat wawancara bersama Helmy Yahya di channel YouTube miliknya. Menurut Dondy, profesi Ustaz sangat tinggi baginya.

“Maukah kalau aku menelpon ustaz?” tanya Helmy Yahya, dikutip Jumat 17 Mei 2024. 

“Oh tidak, saya tidak mau dipanggil Ustaz, bagi saya Ustaz lebih tinggi dari saya,” jawab Dondy. 

Dondy Tan lebih suka menyebut dirinya seorang apologis. Apologetika merupakan gerakan yang membela keyakinan, dan Dondy menilai gerakan tersebut lebih sesuai dengan perannya.

“Saya apologis, apologetika itu kegiatan membela keimanannya, jadi apologis adalah orang, orang yang membela keimanannya,” ujarnya. 

Dalam perjalanannya, Dondy Tan membantu banyak orang untuk menerima Islam. Banyak orang baik Muslim maupun non-Muslim yang mendekatinya karena tertarik dan ingin ngobrol.

Alhamdulillah sekarang hampir setiap hari saya menerima pengunjung, ada yang muslim, ada juga yang kristen, ”ujarnya.

Dondy Tan tetap rendah hati meski telah membantu banyak orang untuk memahami Islam. Sikapnya yang tidak mau menjadi ustaz menunjukkan kerendahan hati dan kesadarannya akan pentingnya peran sebagai apologis. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *