Titik Kumpul – Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan 26,36 juta penduduk Indonesia berada pada garis kemiskinan, sedangkan Nusa Tenggara Timur (NTT) menempati urutan ketiga. Hal ini menyebabkan lebih dari 50% sekolah di NTT berada dalam kondisi memprihatinkan, baik rusak maupun fasilitas pendidikan yang kurang memadai.
Berdasarkan permasalahan tersebut, BINUS SCHOOL Simprug dan Happy Hearts Indonesia berkolaborasi membangun pendidikan anak di NTT melalui kelompok Together for the Nation.
Kurang dari setahun, 11 siswa BINUS Simprug SCHOOL Angkatan 2026 mengumpulkan donasi dan melakukan penelitian untuk membangun kembali PAUD Sumber Kasih di Sumba, NTT.
Pada bulan Juni 2024, Bersama Untuk Bangsa mengunjungi langsung PAUD Sumber Kasih untuk melihat langsung program yang telah selesai, meliputi rekonstruksi dua ruang kelas, penyediaan perabot penunjang pengajaran seperti meja, kursi dan mainan anak, penyediaan area bermain dan penyediaan kamar mandi pribadi.
Wakil rakyat bangsa yang juga merupakan siswa BINUS SCHOOL Simprug, Davrell Mylka Jowkins, berharap program yang dilaksanakan dapat membantu generasi penerus NTT untuk memperoleh pendidikan yang berkualitas.
“Saya berharap ke depannya masyarakat Sumba dapat mengatasi tantangan pendidikannya dan menjadi lebih terdidik serta berguna bagi masyarakat,” kata Davrell.
Program ini juga tidak terlepas dari semangat BINUS SCHOOL Education untuk menciptakan generasi muda yang memiliki semangat pembangunan dan penguatan masyarakat.
Tujuan untuk menciptakan generasi yang peduli terhadap kemajuan pendidikan di Indonesia juga diungkapkan oleh Direktur BINUS SCHOOL Simprug, Isaac Koh. Isaac mengatakan pembelajaran di sekolah bertujuan untuk menghasilkan siswa yang tidak hanya berprestasi tetapi juga mampu membawa manfaat.
“Di BINUS SCHOOL Simprug, kami terus mendorong siswa untuk mengeksplorasi segala minat dan bakatnya. Kami juga sangat bangga atas inisiatif dan kerja keras yang dilakukan untuk membangun kembali sekolah-sekolah di Sumba. “Mereka menunjukkan bahwa generasi muda dapat menjadi aset nyata bagi masyarakat,” kata Isaac.
CEO Happy Hearts Indonesia Sylvia Beiwinkler mengucapkan terima kasih atas kontribusi para siswa BINUS SCHOOL Simprug yang rela mengorbankan waktu dan tenaganya untuk berkontribusi kepada masyarakat kurang mampu.
“Selamat kepada BINUS SCHOOL Simprug dan Bersama Negeri atas prestasi luar biasa dalam rekonstruksi PAUD Sumber Kasih di Sumba. Perjalanan inspiratif ini membuktikan bahwa generasi muda dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap pendidikan. “Dedikasi dan kerja keras mereka menciptakan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak Indonesia,” kata Sylvia.
Selain itu, 2,2 ton sampah plastik daur ulang digunakan untuk rekonstruksi PAUD Sumber Kasih. Proyek ini juga mempunyai dampak yang signifikan baik terhadap lingkungan sekolah maupun seluruh dunia.
Dengan adanya program membangun PAUD yang lebih adaptif ini juga menjadi kesempatan bagi siswa BINUS SCHOOL Education untuk mengeksplorasi cakrawala baru agar memiliki kepekaan yang besar bagi pembangunan bersama nusantara.