Dosen Bisa Tahu Skripsi Hasil ChatGPT Hanya dalam 5 Detik, Bagaimana Caranya?

Bandung, VVA – Dr. Ira Miravati, M.Si, dosen Universitas Padjadjaran (UNPAD), mengatakan dosen sebenarnya bisa mengenali esai yang dihasilkan AI (kecerdasan buatan) hanya dalam waktu lima detik, sehingga mahasiswa tidak bisa menipu dosen saat bimbingan atau uji coba esai. .

Dosen yang aktif membagikan konten akademik di TikTok ini menjelaskan, setidaknya ada tiga ciri yang membantu dosen membedakan esai hasil AI dengan karya tulis asli.

Pertama, jika ada yang menyalin teks dari ChatGPT, teks yang seharusnya dicetak tebal akan disertai tanda bintang. Jadi, tanda bintang ini merupakan indikasi jelas bahwa tulisan tersebut dibuat oleh AI.

Dr. Ira dalam salah satu videonya, Senin (28/10/2024).

Ciri pembeda lainnya adalah penggunaan kata-kata seperti “penting” dan “tentu saja” yang biasa ditemukan dalam teks yang dihasilkan oleh ChatGPT. Menurut Dr. Ira, kata-kata tersebut merupakan ciri khas chatgpt yang selalu merespon perintah penggunanya.

Ciri lainnya adalah kata-kata unik ChatGPT ‘penting’ dan ‘tentu saja’, karena AI selalu mengikuti (perintah),” imbuhnya.

Kemudian, AI biasanya mengatur teks dalam format yang dimulai dengan memberikan informasi positif yang sesuai dengan harapan pengguna, mengikuti poin-poin sesuai petunjuk, dan diakhiri dengan paragraf yang terdengar seperti hikmah.

Ketiga, pola penulisannya sendiri. Pertama memberikan informasi positif bahwa AI akan mencapai apa yang kita harapkan, kemudian menunjukkan apa yang kita minta, dan terakhir ditutup dengan paragraf yang penuh prinsip, jelasnya. .

Dosen Program Studi Manajemen Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi (FICOM) UNPAD ini, memanfaatkan AI untuk skripsi memang sah-sah saja asalkan dimanfaatkan dengan tepat, seperti mencari inspirasi.

“ChatGPT bisa Anda manfaatkan untuk mencari inspirasi dan memblokir interupsi. Tapi jangan meniru hal-hal seperti itu,” jelasnya.

Sebagai dosen berpengalaman di Ficom UNPAD, Ira mengaku pernah melihat mahasiswa menulis esai menggunakan ChatGPT. Tanpa ragu ia langsung memarahi murid itu.

“Pernah sekali, saya langsung ketahuan dan ditegur,” tutupnya. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *