JAKARTA – Dalam kesempatan acara yang digelar di Praz Teguh, dr. Tirta membagikan tips hidup sehat yang dijalaninya selama ini. Diketahui, pria asal Karanganyar ini mantap menerapkan pola hidup sehat selama setahun terakhir.
Untuk itu, FOMO adalah permainan yang bagus, namun Anda perlu mewaspadai beberapa hal. Salah satunya adalah tidak segera melakukan olahraga berat yang juga berdampak buruk bagi tubuh.
“FOMO itu bagus, tapi biasanya orang yang punya FOMO soal olahraga akan berpuasa meski fisiknya belum siap. Ibarat pakai pulsa karburator tapi naik Ninja,” kata dr. Tirta
Alih-alih mendapatkan bentuk tubuh ideal, olahraga berlebihan malah meningkatkan risiko penyakit jantung.
“Dia mengalami serangan jantung,” tambah dokter kontroversial itu.
Dr. Tirta mengatakan, kondisi tersebut diperparah dengan banyaknya dari mereka yang tiba-tiba menghentikan asupan makannya.
“Banyak orang yang belum siap untuk berolahraga dan bersenang-senang berolahraga dan tiba-tiba berhenti makan. Mereka hanya makan dada ayam, langsung ke makanan organik dan langsung berolahraga.
Aktivitas ini juga berpotensi menimbulkan pusing karena sifatnya yang tidak biasa. Dokter lulusan UGM ini mengatakan, olahraga dan pola hidup sehat sebaiknya dilakukan secara bertahap.
Yang paling penting adalah melakukan ini dengan mengurangi apa yang Anda bisa terlebih dahulu.
“Kamu punya kurma di siang hari, oh gorengan.” “Biasanya sehari digoreng turun menjadi sepuluh,” kata dr Tirta.
Konsumsi gorengan berlebihan menyebabkan peningkatan gliserin yang dapat memicu gangguan kesehatan lainnya. Berangkat dari peningkatan kadar asam, kadar kolesterol pun ikut meningkat.
Terlepas dari banyak hal, Dr. Tirta adalah permainan tips olah raga untuk orang-orang yang hobi olah raga. Berikut penjelasan mengenai Ortografi.
Mulai berjalan
Dr. Tirta menganjurkan untuk berolahraga kebugaran jasmani dengan berjalan kaki lima langkah sehari dalam satu durasi.
“Seperti apa?” Praz Teguh bertanya dengan meyakinkan.
“Ya,” jawab Dr. Dicengkeram dengan kuat.
Menurut pria kelahiran 1991 ini, latihan jalan kaki akan membentuk sikap terhadap tubuh. Itu sebabnya para fanatik olahraga menyarankan membeli toko obat untuk membantu menghitung langkah sepanjang hari. Untuk itu, pembelian terbaik adalah aset jam tangan pintar.
Tentukan jenis olahraga intensitas tinggi
Bila Anda sudah terbiasa berlatih dan ingin memaksakan diri, maka Anda bisa memilih olahraga intensitas tinggi, bulu tangkis, sepak bola, lari, bola basket, atau gym.
Olahraga intensitas tinggi akan membantu Anda mencapai tujuan kesehatan yang Anda inginkan. Apakah Anda ingin menurunkan berat badan, Anda ingin membakar lebih banyak lemak atau membangun massa otot.
Kesabaran Jika tujuan Anda adalah beralih dari berolahraga dan menjalani gaya hidup sehat menjadi memiliki tubuh atletis, Anda memerlukan ketekunan dan kesabaran. Menurut dokter Tirta, hal itu terjadi secara bertahap sehingga melihat hasilnya relatif lama.
“Kalau baru tiga bulan, tidak ada hasil apa-apa, kamu hanya Popeye saja,” kata dr. Tirta
Dr. Tirta menjelaskan, pembentukan massa otot dipengaruhi oleh usia.
“Peningkatan massa otot, terutama sebelum usia 25-35 tahun, terjadi secara bertahap. Kalau umur 17 tahun sebaiknya segera ke gym karena sudah benar-benar berkembang”
Dr. Tirta mengatakan normalnya pembentukan massa otot pada usia 25-35 tahun adalah 2 kg per bulan. Di sisi lain, menurutnya, sangat penting bagi Anda yang ingin menurunkan berat badan atau memiliki masalah obesitas, untuk memperbanyak aktivitas fisik.