JAKARTA – Salah satu tujuan Kementerian Kesehatan RI membentuk Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) adalah mengubah pola hidup masyarakat yang semakin modern, sehingga jumlah kasus penyakit tidak menular (PTM) terus meningkat.
Penyakit menular seperti diare, tuberkulosis, dan demam berdarah dulunya merupakan masalah kesehatan yang umum, namun kini prevalensi penyakit tidak menular seperti diabetes, kanker, dan jantung koroner telah berubah secara signifikan. Gulir untuk semua informasinya, yuk!
GERMAS sendiri merupakan gerakan yang bertujuan untuk meningkatkan budaya hidup sehat dan meninggalkan kebiasaan dan perilaku tidak sehat di masyarakat. Aksi GERMAS ini ditindaklanjuti dengan mendorong pola hidup bersih dan sehat serta mendukung program infrastruktur berbasis masyarakat.
Program ini mempunyai beberapa prioritas seperti membangun akses pemenuhan kebutuhan air minum, pemasangan sanitasi umum dan pembangunan perumahan layak huni. Ketiga infrastruktur fundamental itulah yang menjadi landasan gerakan hidup sehat masyarakat.
Oleh karena itu, untuk mendukung terpeliharanya program Gerakan Sekolah Sehat (GSS) dan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS), maka diadakan Kegiatan Pendidikan Anak KAO (Kreatif, Aktif, Optimis) – Sekolah Sehat 2024 – di SDN Pesanggrahan 03. , Jakarta Selatan, Selasa, 23. Tahun lalu pada Juli 2024 bertepatan dengan peringatan Hari Anak Nasional.
Sejak diluncurkan pada tahun 2016, program pendidikan anak KAO telah mendidik lebih dari 30.000 anak di sekolah dasar dan menengah. Pada tahun 2024, program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan perubahan perilaku hidup bersih dan sehat serta menjangkau tambahan 10.000 anak di lima provinsi yaitu DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Naoki Yoshigai, Presiden dan Direktur Kao Indonesia, mengatakan akan selalu berkomitmen untuk mewujudkan gaya hidup Kirei, dimana melalui inovasi produk dan layanan, masyarakat dapat menjalani kehidupan sehari-hari dengan lebih bersih, sehat dan indah serta dengan ketenangan pikiran dalam lingkungan yang berkelanjutan. lingkungan. berorientasi pada nilai-nilai berkelanjutan.
“Kami sangat bangga dapat terus bersinergi dengan Kementerian Kesehatan RI dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk bersama-sama memberikan kontribusi terhadap kesehatan anak-anak Indonesia sebagai landasan negara menuju Indonesia maju,” kata Naoki Yoshigai. Dalam keterangannya yang dikutip Kamis 25 Juli 2024.
“Sekolah Sehat” diluncurkan pada Agustus 2022 oleh Nadiem Makarim, Menteri Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kampanye Sekolah Sehat merupakan upaya semua pihak untuk bersinergi dan terus menyoroti pentingnya sekolah sehat. Ditegaskan pada pilar utama 5S yaitu gizi sehat, aktivitas fisik sehat, imunisasi sehat, kesehatan jiwa sehat, dan lingkungan pendidikan sehat. . Satuan.
Direktur Sekolah Menengah Pertama (SMP), Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Dr. I Nyoman Rudi Kurniawan, M.T. mengatakan kegiatan edukasi ini tidak hanya membantu meningkatkan kesadaran siswa akan pentingnya 5S (pola makan sehat, kondisi fisik yang sehat, imunisasi yang sehat, kesehatan mental yang sehat, dan lingkungan yang sehat), namun juga memberikan contoh nyata bagaimana pihak Swasta dapat berperan aktif. berperan dalam mendukung inisiatif pemerintah.
“Melalui kolaborasi Pentahelix antara pemerintah, swasta, masyarakat dan media, kami berharap gerakan sekolah sehat dapat berjalan efektif dan membawa manfaat yang signifikan bagi anak-anak di Indonesia,” ujarnya.
Tujuan dan nilai-nilai pendidikan anak KAO sejalan dengan lima pilar Gerakan Sekolah Sehat (gizi sehat, kesehatan jasmani, vaksinasi sehat, kesehatan jiwa dan kesehatan lingkungan) dalam Gerakan Peradaban Kesehatan Kementerian Kesehatan. Gerakan Masyarakat Hidup (GERMAS) fokus pada anak-anak dan anak usia sekolah.
Dalam pelaksanaannya, Pendidikan Anak KAO dilaksanakan dengan pendekatan yang menghibur, modul yang disesuaikan dengan minat anak sekolah dasar dan menengah serta dipimpin oleh tenaga medis yang interaktif.
Direktur Bina Kesehatan Direktorat Pembangunan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI, Dr. Elvieda Sariwati, M.Epid juga menyambut baik program kerja sama sinergis antara Kao Indonesia dan Kementerian Kesehatan RI.
“Menumbuhkan pola hidup sehat atau GERMAS di masyarakat memerlukan keterlibatan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pihak swasta. “Maga Kao Indonesia telah menjadi mitra swasta Kementerian Kesehatan sejak tahun 2021 dengan berbagai kegiatan promosi kesehatan yang bertujuan untuk menerapkan dan mensosialisasikan pola hidup sehat/GERMAS di masyarakat,” tutupnya.
“Tentunya program edukasi ini sangat positif dan bermanfaat untuk mendorong anak-anak Indonesia menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) sebagai bagian dari penanaman pola hidup sehat/GERMAS di lingkungan sekolah,” tambah Elvieda.