Titik Kumpul – Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Mohajer Effendi belakangan ini bikin heboh masyarakat. Tentu saja hal tersebut tak lepas dari pengakuannya baru-baru ini yang berhasil menyedot perhatian.
Sebelumnya, ia menuai kontroversi dengan mengangkat isu biaya wisuda yang menuai banyak kontradiksi. Kali ini, Mohajer Effendi heboh dengan pernyataannya soal pembayaran biaya UKT mahasiswa melalui pinjaman online alias Pinjul.
Mohajer Effendi dikenal melalui berbagai postingan di media sosial, seperti yang dibagikan akun Instagram @lambe_turah yang mengabadikan momen dirinya memberikan dukungan kepada mahasiswa yang melakukan pinjaman online (Panjul) yang mereka gunakan untuk membayar biaya UKT. . ). Ada. ) jika Anda pernah mengalami masalah keuangan.
Pada dasarnya, kita harus mendukung setiap rencana yang baik untuk membantu siswa yang membutuhkan, termasuk pinjaman, jika formal, dapat dijelaskan, transparan dan dijamin tidak merugikan siswa, mengapa tidak? Diposting oleh Titik Kumpul.co.id pada Kamis, 4 Juli 2024.
Menurutnya, penggunaan cara tersebut tidak dilarang bagi pelajar, asalkan sikat yang digunakan resmi dan tidak menimbulkan kerugian.
Ia juga menambahkan, pinjaman online (Pinzul) sebenarnya hanya satu jenis atau sistem. Namun belakangan ini disalahgunakan oleh beberapa pihak yang tidak bertanggung jawab dan menimbulkan dampak negatif.
“Sebenarnya Pinjul hanyalah sebuah sistem dan penipuan terjadi dan penyalahgunaan terjadi,” tambahnya.
Dalam pengakuannya, Mohajer mengatakan, sudah ada perguruan tinggi di Jakarta yang bermitra dengan Pinjul untuk memfasilitasi pembayaran UKT bagi mahasiswanya.
Ia kemudian meminta agar perkataannya tidak disalahartikan.
“Itu soal penilaian dan bisa berbeda-beda,” ujarnya. Kemarin saya katakan bahwa korban perjudian online memiliki akses terhadap dukungan sosial.
Dukungan tersebut muncul dari banyaknya keluhan mahasiswa terhadap biaya kuliah tunggal perguruan tinggi (UKT) yang meningkat beberapa kali lipat dibandingkan sebelumnya.
Reaksi pengguna internet
Pengakuan Menko PMK yang kini beredar di media sosial menuai beragam reaksi dari netizen.
Salah satu netizen menulis: “Jika seorang menteri dipilih karena kepentingan atau kelebihannya, kebijakannya pasti berbeda.”
Yang lain menulis: ‘Perjanjian kemitraan seperti apa yang Anda miliki dengan pemberi pinjaman saya?’
“Vam hanya menggunakan data ayahmu,” sahut yang lain.
Yang lain menulis: “Gunakan PayLater untuk melihat cara kerja penggajian.
Yang lain berkata: Ini menteri atau desa?
“Jangan pedulikan apa yang diharapkan dari negara kita,” kata yang lain.
Ada juga postingan yang bertuliskan “Saya ingin belajar tentang Indonesia haha.”
Baca artikel Titik Kumpul Trending menarik lainnya di tautan ini.