Dulu Dihina Cristiano Ronaldo, Kini Ralf Rangnick Buktikan di Euro 2024 Bersama Austria

Jakarta – Nama Ralf Rangnick menjadi sorotan usai mengantarkan Timnas Austria memuncaki Grup D mengungguli Prancis, Belanda, dan Polandia serta lolos ke babak 16 besar Piala Eropa 2024.

Prestasi tersebut diraih Austria usai melumat Belanda 3-2 pada laga terakhir kualifikasi Grup D di Olympiastadion Berlin, Selasa 25 Juni 2024 pukul WIB.

Padahal, sebelumnya tidak ada yang menyangka Austria bisa lolos ke babak 16 besar, apalagi berada di puncak klasemen grup D yang berisikan tim-tim kuat.

Namun anggapan masyarakat tidak sepenuhnya benar. Ralf Rangnick membuktikan timnya pantas menjadi juara grup dan lolos ke tahap selanjutnya. Juru taktik berusia 65 tahun itu dinilai berhasil menerapkan taktik gegenpressing yang menjadi ciri khas pertandingan Austria di Euro 2024.

Meski Rangnick menjabat sejak 1 Juni 2022, gaya permainan pemain asal Austria itu disebut-sebut semakin membaik. Dari total 25 pertandingan, mantan pelatih Manchester United itu membawa Austria meraih 15 kemenangan, 4 kali seri, dan 6 kekalahan.

Meski sukses bersama Austria di Euro 2024, mantan anak didik Manchester United Ralf Rangnick pernah dihina oleh Cristiano Ronaldo.

Ronaldo mengungkapkan kekecewaannya terhadap Rangnick dalam wawancara dengan Piers Morgan pada 2022. Kapten Portugal itu menyebut Rangnick bukannya tidak kompeten sebagai pelatih Setan Merah.

“Setelah Ole (Ole Gunnar Solskjaer), mereka memanggilnya Ralf Rangnick, sesuatu yang tidak dipahami oleh siapa pun. Orang ini bahkan bukan seorang pelatih. Klub seperti Manchester United memiliki direktur olahraga yang tidak hanya mengejutkan saya, tetapi juga mengejutkan seluruh pihak. dunia,” kata Ronaldo.

 “Jika Anda bukan seorang manajer, bagaimana Anda bisa duduk sebagai manajer Manchester United? Saya belum pernah mendengarnya,” kata Ronaldo.

Menanggapi ejekan mantan anak didiknya, Rangnick sendiri menolak diikutsertakan dalam wawancara Ronaldo.

“Saya pemimpin timnas Austria, bukan tugas saya untuk menilai. Itu tugas Manchester United dan jurnalis olahraga di sana,” imbuhnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *