Dulu Dihindari, Kini Selandia Baru Banyak Diminati Wisatawan

VIVA – Selandia Baru benar-benar terpencil, di luar negeri dan tanpa tetangga dekat. Dikelilingi lautan luas membuat tempat tersebut sangat terpencil, dikutip dari Vocal Media. 

Melihat peta, Selandia Baru bisa dianggap sebagai negara paling sepi dan terpencil di dunia. Australia adalah negara yang paling dekat dengan Selandia Baru, namun tetangga terdekatnya berjarak hampir 1.800 kilometer.

Kenyataannya, jarak 1.800 kilometer dianggap dekat, apalagi jarak paling timur Selandia Baru lebih jauh lagi. Dengan luas lautan puluhan ribu kilometer persegi, jarang ditemukan pulau yang lebih besar, apalagi seluruh negara. 

Saat dia melihat sekeliling, dia hanya melihat lautan tak berujung. Di sebelah selatan, Antartika juga berjarak sangat jauh, sekitar 10.700 kilometer dari Beijing, China. 

Tanpa kemajuan teknologi modern dan infrastruktur transportasi, Selandia Baru mungkin akan menjadi pulau terpencil yang hanya dihuni oleh sapi dan domba, dan hanya sedikit orang yang bersedia bermigrasi.

Namun, setelah lebih dari satu abad pembangunan, Selandia Baru telah mencapai kemajuan yang signifikan. Meskipun Selandia Baru pada awalnya tidak memiliki penduduk asli yang signifikan, namun dengan banyaknya pendatang dari berbagai negara, kini jumlah penduduk negara tersebut telah mencapai sekitar 5,2 juta orang. Negeri ini telah berubah dari tanah tandus menjadi surga tersembunyi.

Meskipun Selandia Baru berpenduduk lebih dari 5 juta jiwa, kepadatan penduduknya masih relatif rendah, karena luas daratannya hampir 270.000 kilometer persegi, lebih besar dari Inggris. Namun, populasinya kurang dari sepersepuluh populasi Inggris. 

Sebagai perbandingan, kota terbesar di Tiongkok ini memiliki luas total 6.300 kilometer persegi dan merupakan rumah bagi sekitar 25 juta orang, hampir lima kali lipat populasi Selandia Baru. Perbandingan ini menunjukkan populasi yang jarang di Selandia Baru.

Untungnya, meskipun populasinya kecil, Selandia Baru mempunyai banyak ternak. Pada puncaknya, negara ini memiliki lebih dari 100 juta domba, 22,5 kali lipat jumlah penduduk yang tinggal di sana. 

Jumlah tersebut belum termasuk jumlah sapi, sehingga rasio jumlah sapinya pun lebih mengejutkan. Termasuk unggas dan hewan ternak lainnya, jumlah hewan peliharaan di Selandia Baru setidaknya 50 kali lebih besar dibandingkan populasinya.

Meskipun terdapat kesenjangan besar antara populasi manusia dan ternak, Selandia Baru telah berhasil menghindari pencemaran lingkungan dan konflik manusia-hewan. Hal ini menunjukkan bahwa pengelolaan lingkungan hidup di Selandia Baru patut dihormati.

Perlu dicatat bahwa negara tetangga Selandia Baru, Australia, juga mengalami situasi serupa 50 tahun yang lalu, ketika kelinci menjadi epidemi dan jumlahnya jauh melebihi manusia. Warga Australia harus mengambil tindakan drastis untuk memusnahkan kelinci guna mencegah bencana.

Meskipun Selandia Baru memiliki lebih dari 100 juta domba, negara ini tidak menderita pencemaran lingkungan akibat peternakan. Di pedesaan Selandia Baru Anda sering dapat melihat kawanan domba dan sapi merumput sementara rerumputan tetap subur dan pemandangan alam yang menakjubkan mengelilingi daratan. Tidak ada bukti bahwa padang rumput tersebut digembalakan secara berlebihan oleh ternak.

Sebagai pulau terpencil, Selandia Baru sebagian besar terputus dari dunia luar pada masa-masa awal berdirinya. Keanekaragaman spesies hewan di Selandia Baru sangat terbatas, dan bahkan saat ini, banyak spesies hewan yang umum ditemukan di tempat lain tidak ditemukan di sana. 

Ini termasuk ular yang tidak ditemukan di daerah pedesaan dan perkotaan di Selandia Baru. Selain itu, undang-undang Selandia Baru melarang penduduknya memelihara dan membawa ular ke negara tersebut.

Selandia Baru kini menjadi tujuan imigrasi populer bagi banyak orang dari berbagai negara. Banyak yang memilih berimigrasi ke Selandia Baru karena banyaknya satwa liar dan kurangnya ular.

Faktanya, kawanan sapi dan domba hanyalah salah satu dari banyak alasan mengapa Selandia Baru menarik para imigran. Alasan utamanya adalah kemajuan ekonomi dan keindahan alamnya yang menakjubkan. 

Negara kepulauan terpencil yang dulu dianggap tidak layak huni ini kini menjadi negara maju berkat pertanian maju. Pada tahun 2021, PDB per kapita Selandia Baru akan mencapai 320.000 RMB dan negara ini akan masuk sepuluh besar negara paling bahagia di dunia, yang merupakan pencapaian besar bagi Selandia Baru.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *