Edukasi Publik Jadi Tumpuan Tingkatkan Penggunaan Kendaraan Listrik

JAKARTA, VIVA  – Perkembangan era elektrifikasi di Indonesia semakin pesat dalam beberapa tahun terakhir, dengan banyaknya produsen mobil yang memperkenalkan kendaraan listrik, baik mobil maupun sepeda motor.

Namun transisi ini tentunya memerlukan langkah tegas untuk mempercepat transisi ke kendaraan listrik. Saat ini, pemerintah telah menerapkan berbagai inisiatif dan peraturan yang mendukung.

Salah satunya adalah program Sistem Informasi Manajemen Data Kendaraan Listrik (Sisapira) yang menargetkan 7 juta unit kendaraan listrik.

Sementara itu, Association of Electric Mobility Ecosystem (AEML) tetap berkomitmen mendorong adopsi kendaraan listrik (EV) di Indonesia dengan mengedepankan tiga pilar utama yaitu supply, demand, dan Enabler.

Danif Dhanusaputro, selaku ketua AEML, mengatakan peralihan ke kendaraan listrik bisa menjadi salah satu langkah paling pasti untuk mewujudkan tujuan pemerintah mencapai emisi nol bersih pada tahun 2060.

Transisi ini akan berdampak pada solusi mengatasi tantangan perubahan iklim dan membangun masa depan yang berkelanjutan, ujarnya seperti dikutip Viva di Jakarta.

Ia kemudian mengatakan, kebijakan yang dilakukan pemerintah seperti penghapusan aturan ganjil genap kendaraan listrik di Jakarta sangat efektif mendorong adopsi elektrifikasi.

Sebagai pemilik mobil listrik, saya merasakan manfaat langsung dari kebijakan ini. “Ini merupakan langkah yang tepat untuk meningkatkan permintaan kendaraan listrik di Indonesia,” ujarnya.

Selain kebijakan, AEML juga berfokus pada pendidikan masyarakat sebagai salah satu strategi utama untuk meningkatkan penggunaan kendaraan listrik.

Sementara itu, Ryan Ernst selaku Sekretaris Jenderal AEML menyampaikan pentingnya edukasi masyarakat melalui media sosial dan komunikasi langsung dengan masyarakat.

“AEML aktif berinteraksi dengan pelanggan sepeda motor listrik dan membantu mereka memahami manfaat dan kemudahan penggunaan kendaraan listrik,” ujarnya.

Selain itu, AEML juga terlibat dalam pengembangan standar nasional baterai kendaraan listrik melalui Badan Standar Nasional (BSN).

Ryan menjelaskan, menjaga standar baterai yang baik adalah kunci untuk menjamin performa dan keamanan kendaraan listrik.

“Aki sepeda motor listrik seharusnya tidak menimbulkan masalah jika digunakan dengan benar dan sesuai standar. “Itu aspek yang terus kami dorong,” jelas Ryan.

Melalui sinergi antara kebijakan pemerintah, edukasi masyarakat, dan pengembangan standar teknologi, AEML berharap dapat mempercepat transisi Indonesia menuju era kendaraan listrik yang lebih luas dan berkelanjutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *