Titik Kumpul – Pesepakbola kelahiran Indonesia Raja Nainggolan mengungkapkan penyesalannya karena Roma memecat legendanya Daniel De Rossi sebagai pelatih.
De Rossi dipecat sebagai pelatih kepala AS Roma September lalu menyusul awal buruk Il Lupi di Serie A.
“Roma” tidak menang dalam 4 laga pertama Serie A, hanya 3 kali seri dan 1 kali kalah.
Keluarnya Daniel De Rossi bisa dibilang mengejutkan. Mantan kapten Roma itu memberikan kesan baik saat ditunjuk sebagai pengganti Jose Mourinho pada awal tahun 2024. De Rossi membawa Roma finis keenam di Liga Italia musim lalu dan juga membawa Giallorossi ke semifinal Liga Europa. Kemudian kontraknya diperpanjang hingga 2027.
Pemecatan De Rossi juga dijelaskan pemain asal Indonesia, yakni Raja Nainggolan. Ia menyayangkan keputusan mantan timnya tersebut. Namun menurutnya, De Rossi lebih baik dari Jose Mourinho.
“Memecatnya adalah hal yang gila. “Dia melakukan lebih dari Mourinho,” kata mantan pemain internasional Belgia itu, menurut Football Italia.
“Dia masih muda dan mencintai lingkungan. Mereka mengusirnya tanpa memberinya waktu untuk mengenal pemain baru. Dia tidak pantas menerima ini.”
Nainggolan yakin keputusan Roma tidak ada hubungannya dengan hasil buruk tim, tapi di luar sepak bola.
“Ada hal lain dibalik itu. Saya sedang memikirkan Zalevsky. “Dia bilang, bukan keputusannya untuk memecat De Rossi,” kata Nainggolan.
“Banyak orang mengatakan hal berbeda setelah memesan klub. Dia tetap berkomitmen dan dia harus bangga akan hal itu,” katanya.
Nainggolan bermain di Roma pada musim 2013-2018. Selama berada di sana, mantan pemain Bhayangkara FC itu tampil sebanyak 203 kali bersama Serigala Ibu Kota dan mencetak 33 gol.