Eks Pelatih Timnas Inggris Beber Kegagalan Juergen Klopp di Liverpool

Inggris – Mantan pelatih Inggris Sam Allardyce mengungkap salah satu kegagalan Juergen Klopp saat menangani Trent Alexander-Arnold, Liverpool. Artis Jerman dianggap tidak bisa meningkatkan kemampuan pemainnya.

Hal itu diungkapkan Allardyce saat ditanya penilaiannya terhadap timnas Inggris di Euro 2024. Mengambil nama Alexander-Arnold, ia mengatakan seharusnya lebih baik dari segi performa.

Dari sudut pandangnya, Alexander-Arnold adalah bek sayap kanan yang kurang pandai bertahan. Ia melihatnya sebagai kegagalan Klopp.

Kurangnya stamina pemain berusia 25 tahun telah membantu tim bertahan dengan baik setelah badai cedera di Liverpool. Alexander-Arnold selalu berada di posisi belakang.

Berbicara di No Tippy Tappy Football Podcast, Sam Allardyce berkata, “Poin terkuat Trent Alexander-Arnold adalah pertahanannya.

Dia berkata, “Sulit untuk memahami bahwa Juergen Klopp telah lama berada di Liverpool dan kami belum melihat pertahanannya meningkat. Ketika Liverpool melewati periode sulit dengan cedera, hal itu membuat mereka semakin terpapar.”

Dari segi kualitas, Allardyce tak memungkiri kalau Alexander-Arnold itu spesial. Sebagai bek sayap, kualitas umpan panjangnya bagus.

Allardyce berkata, “Dia pemain yang brilian dan dia sangat bagus dalam menguasai bola. Dia bisa berlari sejauh 60 yard sedangkan pemain lain bisa berlari sejauh 20 yard. Itu adalah umpan briliannya.”

Kualitas inilah yang membuatnya mendapat pujian selama kesuksesan Liverpool. Namun, ketika situasi kurang bagus karena banyak bek utama The Reds yang tidak hadir, terlihat betapa lemahnya Alexander-Arnold di lini pertahanan.

“Dalam tiga tahun Liverpool menjuarai Liga Premier dan Liga Champions, dia hampir tidak pernah bertahan, sehingga bagian dari permainannya tidak benar-benar menonjol sampai dia mengalami sejumlah “cedera yang mulai menggagalkan permainan.” itu,” katanya.

“Dia gugup saat bertahan, tapi sepertinya dia bisa mengatasinya karena dia juga bisa bermain di lini tengah.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *