El Rumi dan Syifa Hadju Tampil Berani di Depan Publik, Ramalan Hard Gumay Salah?

Jakarta, Titik Kumpul – Hubungan El Rumi dan Syifa Hadju masih menjadi perdebatan publik. Pasangan ini tak lagi segan-segan menunjukkan kemesraannya di depan umum.

El Rumi, putra kedua musisi Ahmad Dhani, baru-baru ini mengunggah momen spesial di media sosial. Sambil memuat, El Rumi dan Syifa terlihat menikmati makan malam sederhana di warung angkringan di Jalan Hadju.

Keduanya duduk santai di atas karpet sambil menikmati makanan mereka. Meski suasana makan malam mereka terkesan sederhana, namun momen tersebut tetap menyita perhatian penonton.

Bahkan komentar orang-orang terdekatnya pun memperhatikan unggahan tersebut. Maia Estianty, ibunda El Rumi, menyindir: “Uhuk uhuk.. ehem, kok gak beli obat batuk? Nggak ada obatnya kan?” Sementara itu, Habib Jafar juga mengomentari pemaparan tersebut dengan pertanyaan, “Adakah yang perlu saya lihat?”

Komentar tersebut menegaskan hubungan El Rumi dan Syifa Hadja semakin berani terungkap ke publik. Namun, di balik kemesraan mereka, ramalan Hard Gumay tentang ketidakcocokan hubungan ini justru muncul kembali.

Hard Gumay, seorang peramal yang terkenal dengan ramalannya, sebelumnya mengatakan bahwa aliran El Rumi dan Syifa Hadja tidak cocok sehingga menimbulkan spekulasi bahwa keduanya tidak cocok.

Menurut Hard Gumay, dari sudut pandangnya, aura yang dipancarkan El Rumi dan Syifa Hadju tidak menunjukkan konsistensi.

“Saya lihat dari auranya aura Syifa Hadju dan El Rumi tidak bertemu dengan baik, sehingga diartikan mereka bukan jodoh,” kata Hard Gumaye.

Ia pun memberikan nasehat agar pasangan tersebut tidak terburu-buru dalam merencanakan pernikahan. Ia menyarankan untuk meluangkan lebih banyak waktu untuk memahami kelebihan dan kekurangan masing-masing sebelum mengambil keputusan besar.

“Alangkah baiknya hubungan ini bertahan lebih lama untuk melihat kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kalau Allah melihat keseriusan mereka, insya Allah diperbolehkan,” jelas Hard Gumay.

Di sisi lain, Hard Gumay mengatakan, meski menjadi berkah bagi setiap keluarga, namun keputusan akhir tetap ada di tangan Tuhan.

“Ridha keluarga memang ada, tapi kalau Allah tidak menghendaki maka perkawinan tidak bisa dipaksakan dan bisa berakhir dengan perpisahan atau perceraian,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *