Elon Musk Culas

JAKARTA, Titik Kumpul – Pengambilalihan Twitter, kini X, oleh Elon Musk, membawa bencana. Pasalnya, hal itu menghasilkan kesepakatan merger keuangan terburuk bagi bank sejak krisis keuangan 2008-2009, The Wall Street Journal mengutip situs Futurism Minggu 25 Agustus 2024.

Biasanya, bank yang meminjamkan uang kepada peminjam untuk akuisisi atau akuisisi mencoba menjual agunan dengan cepat kepada investor lain agar neraca mereka tidak “merah”.

Namun, segalanya tidak berjalan sesuai rencana, Morgan Stanley, Bank of America, Barclays, dan empat bank besar lainnya memberikan pinjaman sebesar $13 miliar (Rp 200 triliun) kepada Elon Musk dari total $44 miliar (Rp 677 miliar). Untuk membeli Twitter pada Oktober 2022. Mengapa ini bisa terjadi? Sebab, kondisi keuangan X sangat buruk.

Dengan menggunakan data dari Pitchbook LCD, Wall Street Journal menemukan bahwa utang yang diterima Elon Musk untuk membeli Twitter “telah terutang lebih lama dibandingkan transaksi serupa yang tidak terjual sejak krisis keuangan tahun 2008-2009″, yang mana perusahaan riset tersebut mempunyai catatan lengkap”. bukti bagaimana miliarder miskin mengelola risiko.

Sejak Elon Musk mengambil alih jejaring sosial tersebut, nilai Twitter telah turun hampir tiga perempatnya — dari $44 miliar yang awalnya dibayarkan menjadi $12,5 miliar (Rs 192 triliun).

Ini belum semuanya. Perilaku Elon Musk di platformnya juga merugikan kinerja X, meninggalkan pengguna dan pengiklan. Keputusan tergesa-gesa ini tidak memberikan rasa aman bagi bank.

Mereka telah dibebani dengan hutang yang sangat besar selama hampir dua tahun yang mempengaruhi kelayakan mereka sebagai kreditor untuk proses korporasi lebih lanjut.

Menurut The Wall Street Journal, meskipun menerima pembayaran bunga atas pinjaman tersebut, beberapa bank begitu putus asa untuk melepaskannya sehingga mereka terpaksa mencatatkan nilai pinjaman tersebut dalam jutaan dolar.

Kesepakatan yang membawa bencana ini juga merugikan posisi perbankan secara global. Menurut laporan tersebut, Bank of America dan Morgan Stanley kehilangan dua posisi teratas dalam tabel liga perbankan dan harus digantikan oleh JP Morgan dan Goldman Sachs, yang tidak membayar Elon Musk untuk akuisisi Twitter.

Faktanya, beberapa eksekutif senior lembaga keuangan ini secara pribadi terkena dampak perjanjian akuisisi tersebut. Misalnya, para bankir investasi terkemuka di Barclays diberitahu bahwa gaji mereka telah dipotong sebesar 40 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Akankah Elon Musk harus menjual saham Tesla untuk menopang X yang sekarat?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *