Elon Musk Mendadak Bertemu Pejabat Nomor 2 China di Beijing

CEO VIVA Techno-Tesla Elon Musk bertemu dengan perwakilan Tiongkok no. 2 selama kunjungan mendadak ke Beijing.

Pertemuan Musk dengan Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang terjadi saat produsen mobil Tiongkok mempromosikan kendaraan listrik terbaru mereka di Beijing Auto Show, yang berlangsung dari 25 April hingga 5 Mei 2024.

Media pemerintah Tiongkok melaporkan bahwa pada pertemuan mereka pada hari Minggu, Li mengatakan kepada Musk bahwa dia berharap Amerika Serikat akan terlibat dalam kerja sama yang saling menguntungkan dengan Tiongkok, dan menyebut operasi Tesla di Tiongkok sebagai contoh kerja sama yang sukses.

“Pasar Tiongkok yang sangat besar akan selalu terbuka bagi perusahaan-perusahaan yang didanai asing,” kata Li, seperti dikutip VIVA Techno dari Al Jazeera pada Senin, 29 April 2024.

“Tiongkok akan menepati janjinya dan terus bekerja keras untuk memperluas akses pasar dan memperkuat jaminan layanan.”

Dalam sebuah postingan di X, Musk mengatakan dia “merasa terhormat” bisa bertemu #2.

“Kami sudah saling kenal selama bertahun-tahun, sejak awal berdirinya Shanghai,” kata Musk.

Perjalanan Musk tidak diumumkan sebelumnya, dan tidak jelas apakah rencana perjalanannya mungkin termasuk kunjungan ke pameran mobil Beijing, di mana pembuat mobil Tiongkok memamerkan kendaraan listrik yang berhubungan langsung dengan model Tesla.

Kunjungan pengusaha miliarder itu terjadi hanya seminggu setelah ia membatalkan rencana kunjungannya ke India untuk bertemu Perdana Menteri Narendra Modi karena “komitmen berat” Tesla.

Tesla mengoperasikan pabrik terbesarnya di luar AS di Shanghai, tempat sekitar setengah kendaraannya dibuat. Mobil listrik mengalami kesulitan dengan penjualan yang lambat, sebagian karena persaingan yang ketat dari merek Tiongkok.

Pengiriman kendaraan Tesla turun 8,5 persen pada kuartal pertama, menyebabkan penurunan harga saham sebesar 40 persen sejak Juli. Perusahaan pekan lalu melaporkan laba kuartal pertama sebesar $1,1 miliar, turun dari $2,51 miliar pada tahun sebelumnya.

Dalam memo kepada karyawan awal bulan ini, Musk mengatakan perusahaannya akan memberhentikan lebih dari 10 persen tenaga kerja globalnya untuk menjaga perusahaan tetap “ramping, inovatif dan haus akan siklus pertumbuhan berikutnya.”

Raksasa otomotif Tiongkok BYD menyalip Tesla sebagai pembuat kendaraan listrik terbesar di dunia dalam tiga bulan terakhir tahun 2023, meskipun perusahaan yang berbasis di Austin, Texas itu merebut kembali gelar tersebut pada kuartal pertama.

Musk telah melakukan beberapa perjalanan ke Tiongkok dalam beberapa tahun terakhir, dengan kunjungan terakhirnya berakhir pada Juni tahun lalu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *