Titik Kumpul – Untuk mengisi bahan bakar, banyak pengguna mobil yang bisa memilih SPBU terdekat (SPBU), atau menggunakan penjual bahan bakar eceran.
Namun, karena harga bahan bakar eceran cenderung lebih mahal, pengisian bahan bakar di SPBU menjadi pilihan meski biasanya harus mengantri. Namun seringkali pengguna mobil mengalami beberapa kendala saat melakukan pengisian bahan bakar.
Seperti pengguna Honda BeAT yang tertangkap kamera sedang marah-marah kepada petugas SPBU Pertamina karena curiga bahan bakar yang digunakan tidak sesuai dengan uang yang dibayarkan.
Sebuah tayangan yang diunggah ke Instagram @lowslowmotif memperlihatkan seorang ibu pengguna Honda BeAT yang tidak punya apa-apa ketika isi Pertalite tidak sesuai dengan uang yang dikeluarkan.
“Saya isi Rp 15.000 dan belum selesai sesuai nominal saya tapi selang nozzle ditarik dan ditutup tanpa sepengetahuan kakak saya nominal Rp 12.700 dan langsung ditinggalkan dan saya jauh di sana menonton,” tulis narator di videonya.
Saat terjadi adu mulut, petugas mengatakan dispenser bahan bakar sepeda motor rusak, namun petugas stasiun terlihat menyerahkan dokumen kertas yang tertera jumlah pengisian bahan bakar.
Merasa nominalnya tidak sesuai, polisi memanggil sepeda motor BeAT berwarna putih untuk mengisi tangki. Menurut sang ibu, penipuan ini sering ia jumpai di salah satu SPBU.
“Hati-hati dengan bahan bakar, karena di SPBU banyak orang yang berbuat curang. Mohon diperhatikan nominal meternya dan jangan sembarangan. ” kata ibu-ibu itu.
“Pria itu tidak meminta maaf atas kesalahannya, tapi mengatakan itu bukan satu-satunya kesalahan yang belum dia temukan. Kalau dikalikan hasilnya, nanti ketahuan berapa jumlahnya,” lanjutnya.
Perlite adalah bahan bakar bersubsidi dan pemerintah sedang mendiskusikan pembatasan penggunaannya. Bahan bakar yang mengandung RON 90 dinilai tidak sesuai sehingga menambah beban negara.
Namun pembatasan bagi pengguna Pertalite belum final dan masih diupayakan oleh pemerintah, khususnya pada kategori mobil dan sepeda motor.