Jakarta, Titik Kumpul – Penyanyi, pencipta lagu dan anggota Dewan, Melly Goeslaw menekankan pentingnya perlindungan aktor profesional dalam acara bertema Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) yang sejalan dengan implementasi empat pilar MPR Indonesia. Menurut Melly, orang-orang yang memiliki ide, imajinasi, dan kreativitas merupakan aset berharga yang tidak hanya memperkaya budaya tetapi juga menggerakkan perekonomian nasional.
“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai, melindungi, dan mendukung orang-orang berbakatnya,” ujar Melly dalam sambutannya. Gulir ke depan, oke?
Di era digital yang semakin berkembang, Melly mengatakan teknologi semakin memudahkan dalam mengakses dan mendistribusikan karya kreatif. Namun perkembangan tersebut membawa tantangan yang tidak dapat diabaikan, seperti pelanggaran hak cipta yang sulit dideteksi dan seringkali melintasi batas negara.
“Regulasi yang ada saat ini belum sepenuhnya siap merespons perkembangan teknologi dan dinamika perubahan industri kreatif,” ujarnya.
Melly juga menyoroti rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya perlindungan hak cipta dan perlunya mekanisme regulasi yang transparan dan efektif.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, beliau menyampaikan pentingnya merevisi undang-undang yang dapat merespon perkembangan teknologi seperti blockchain, NFT, dan kecerdasan buatan (AI). Dengan cara ini, perlindungan kerja di dunia digital bisa semakin diperkuat.
Teknologi pemantauan otomatis yang dapat mendeteksi pelanggaran hak cipta secara real time juga sangat dibutuhkan. Menurut Melly, penerapan sistem ini akan mengurangi kejahatan berat dan memastikan donasi dari dunia digital tersalurkan dengan baik kepada para kreator.
Perjuangan melawan pelanggaran hak cipta harus dilakukan di tingkat global melalui kerja sama internasional. Upaya ini diharapkan dapat mengatasi berbagai tantangan lintas batas yang sering muncul.
Lebih lanjut Melly menegaskan, perjuangan hak kekayaan intelektual tidak terbatas pada dunia musik saja, melainkan mencakup seluruh aktivitas kreatif seperti penulis, fotografer, sineas, dan artis lainnya. Menurutnya, perlindungan hukum yang tepat dan ke depan sangat diperlukan untuk menjamin stabilitas proses fair design.
“Dari vinyl dan CD, hingga MP3, streaming, blockchain dan AI, hal-hal baru ini mengubah cara hidup dan bisnis. Namun, perlindungan hukum harus menjadi hal yang benar dan masa depan bagi semua pihak untuk menemukan keadilan,” ujarnya. .
Terakhir, Melly Goeslaw mengajak semua pihak untuk memperjuangkan perlindungan hak cipta sebagai bagian dari upaya memperkuat perekonomian nasional, memperkuat kebudayaan nasional, dan menjaga kedaulatan negara.
“Pekerjaan hari ini adalah langkah awal perjuangan kita bersama untuk menciptakan warisan yang dapat dimanfaatkan oleh generasi mendatang,” ujarnya.