Titik Kumpul – Ketua Umum PSSI Erick Thohir menegaskan pemain genetik tidak dibayar untuk menjadi natural dan melindungi timnas Indonesia.
Sejauh ini sudah ada 11 pemain genetik yang memperkuat timnas Indonesia. Mereka adalah Sandy Walsh, Jordi Amat, Shayne Pattynama, Ivar Jenner, Rafael Struick.
Lalu Justin Hubner, Nathan Tjoe-A-On, Jay Idzes, Thom Haye, Elkan Baggott dan Ragnar Oratmangoen. PSSI berencana mendatangkan tiga pemain genetik lagi untuk melindungi timnas Indonesia.
Salah satunya adalah kiper FC Dallas, Maarten Paes.
Erick menegaskan, masyarakat Indonesia tidak boleh berpandangan negatif terhadap para pemain dinasti tersebut. Katanya, pemain genetik itu datang karena ingin melindungi timnas Indonesia dari hati, bukan demi uang.
Erick pun angkat bicara soal perjuangan pemain genetik untuk melindungi timnas Indonesia. Misalnya Nathan Tjoe-A-On dan Justin Hubner.
Nathan Tjoe A-On belum lama ini dilepas klubnya, SC Heerenveen D-1, meski terbilang pendatang baru, pelatih kepala timnas U-23 Indonesia, Shin Tae-yong, langsung memainkan pemain berusia 22 tahun itu. bagian kedua.
Sedangkan Justin Hubner baru dilepas Cerezo Osaka pada 17 April 2024 atau H-1 sebelum Timnas U-23 Indonesia menghadapi Australia pada laga kedua Grup A Piala Asia U-23.
Hubner tiba usai membela Cerezo Osaka dari Grulla Morioka pada laga J-League Cup 2024 di Stadion Iwagin, Rabu (17/4/2024).
Usai pertandingan, Justin Hubner langsung terbang ke Qatar untuk bergabung dengan timnas Indonesia berusia 23 tahun.
Pemain asal Belanda itu tiba beberapa jam sebelum pertandingan dimulai.
Merasa lelah menempuh perjalanan jauh, Justin Hubner tetap profesional membela timnas Indonesia U-23.
Ia bermain di babak kedua dan membawa timnas Indonesia U-23 menang 1-0 atas Australia.
“Justin Hubner baru masuk dan bermain cepat. Nathan Tjoe-A-On baru masuk dan bermain cepat. Justin Hubner baru masuk dan bermain cepat. Nathan Tjoe-A-On baru masuk dan bermain cepat,” kata u – Eric .
Artinya tidak ada paksaan karena ingin melindungi Merah Putih dan itu yang kita harapkan. Silakan dicek ke timnas Indonesia, tidak ada diskriminasi sebagai pemain profesional.
Terlihat di kepengurusan PSSI tidak ada bayaran, semuanya transparan dan semua ingin melindungi Indonesia, tegas Erick Thohir.
Hal itu dibenarkan pertemuan Erick Thohir dan kiper Inter Emil Audero. Erick Thohir menegaskan tak ingin memaksa kiper Indonesia itu membela Merah Putih.
“Seperti Emil Audero. Saya bilang kami selalu terbuka dengan dia. Tapi kami tidak mau memaksanya,” pungkas Erick Thohir.