Trending Titik Kumpul – Media sosial baru-baru ini dihebohkan dengan kabar duka dari Kawasan Ekowisata Kawah Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur. Pasalnya, salah satu pengunjung atau pendaki meninggal secara tragis di tempat yang dinilai keindahannya.
Korban yang diketahui berinisial HL meninggal dunia setelah terjatuh ke jurang di Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen pada Sabtu, 20 April 2024.
Instagram @intodaymedia yang diunggah pada Selasa 23 April 2024 memperlihatkan kejadian nahas tersebut dipicu oleh kecerobohan wisatawan yang mengambil foto tanpa mempertimbangkan potensi risiko keselamatan.
Lantas, bagaimana kisah lengkap dan kebenaran di balik meninggalnya wanita asing asal China ini saat berwisata ke Kawah Ijen bersama suaminya? Gulir ke bawah untuk membaca artikel selengkapnya.
Kronologi awal
Menurut berbagai sumber berita, diketahui seorang turis asal Tiongkok, H.L. (31) tewas di tempat. Sebelumnya, HL dan suaminya ZY (32) sempat mengunjungi Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen untuk melihat api biru yang terkenal itu.
Dimana mereka menuju puncak Ijen bersama rombongan lainnya dengan bantuan seorang pemandu wisata bernama Guswanto. Korban bersama asistennya meninggalkan Paltuding menuju Kawah Ijen sekitar pukul 02.10 WIT kemudian langsung menuju puncak Ijen dan turun ke kawah untuk melihat api biru.
Ia meninggal usai mengambil foto di Puncak Ijen
Diketahui, turis wanita asal Tiongkok ini meninggal di lembah Gunung Ijen, Banyuwangi. Korban sempat asyik memotret Ijen sebelum terjatuh. Namun setelah itu korban tiba-tiba terjatuh karena kakinya tersangkut rok panjang yang dikenakannya.
Foto korban pada jarak 2-3 meter dari tepi kawah. Namun sayang, saat hendak pulang, kaki korban tersangkut rok panjang yang dikenakannya. Akibatnya, korban terguling ke belakang dan terjatuh ke jurang sedalam 100 meter.
Foto menderita dengan latar belakang matahari terbit
Korban dan suaminya diketahui sempat berfoto di sebuah iklan dengan latar belakang matahari terbit. Mereka mengambil gambar satu per satu. Pertama sang suami memotretnya seorang diri, setelah itu korban memotretnya satu per satu.
Butuh waktu 2 jam untuk mengevakuasi para korban
Korban ditarik keluar dari bawah batu Gunung Ijen selama 2 jam. Mengutip keterangan Dwi Sugiharto, Kepala Seksi V Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur, mengatakan, saat tim penyelamat sampai di dasar lembah, korban sudah dalam keadaan meninggal dunia.
Korban berhasil dikeluarkan sekitar pukul 23.00 WIB, kata Titik Kumpul.co.id pada Selasa, 23 April 2024 mengutip sumber yang sama.
Proses pengangkutan korban dilakukan dengan menggunakan tandu. Tandu ditarik oleh beberapa petugas.
Korban mengalami patah tulang dan luka trauma
Usai dievakuasi, jenazah WNA China tersebut dibawa ke RSUD Blambangan, Jawa Timur, menurut Kapolsek Lisin AKP Junaidi. Suami korban ZY dan pemandu wisata pun ikut mengantar jenazah HL ke RSUD Blambangan.
Kondisi korban mengalami luka trauma dan patah kaki, kata Junaidi, salah satu sumber.
Suaminya menangis dan memukuli
Ingin mendapatkan pengalaman menyenangkan bersama istrinya HL, ZY harus menerima kabar tragis karena orang yang dicintainya meninggal dunia dalam perjalanan ke Kawah Ijen.
Suami HL, ZY, tak menyangka liburan mereka di Kawah Ijen menjadi yang terakhir. ZY tampak sangat putus asa dan terus menangis di sudut ruang tunggu RSUD Blambangan sambil meratapi istrinya yang telah meninggalkannya selamanya.