Jakarta, Titik Kumpul – Sebuah video viral di media sosial memperlihatkan Jakarta Selatan. Seorang bocah lelaki berusia 9 tahun terlihat mengendarai mobil sembarangan di kawasan Mampang. Toyota Rush yang dikendarainya pun bertabrakan dengan sejumlah kendaraan.
Titik Kumpul Motorol Dalam video yang dilihat Senin 5 Agustus 2024, mobil berwarna silver itu menabrak tiang lampu merah. Mobil berhenti tiba-tiba di depan sebuah restoran cepat saji.
Benar saja, bocah itu melarikan diri dengan mobil. Setelah pemilik membawa pulang kunci mobil, ia mengambil kunci mobil dari rumah pemilik yang diparkir di pinggir jalan.
Di jalan raya, mobil menabrak beberapa roda 2 dan 4. Mobil menabrak tiang lampu lalu lintas merah McDonald’s dan berhenti, kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi.
Usai menabrak tiang lampu merah, bocah tersebut berteriak dan langsung dibawa kabur oleh warga sekitar lokasi kejadian. Kasus tersebut kini ditangani Satlantas Polres Metro Jakarta Selatan.
Persyaratan usia SIM
Surat Izin Mengemudi atau SIM merupakan salah satu syarat seorang pengemudi. Usia minimal untuk mendapatkan Surat Izin Mengemudi baru adalah 20 tahun, ketika Anda berusia 17 tahun, termasuk Surat Izin Mengemudi umum.
Mengemudikan kendaraan merupakan suatu kegiatan yang memerlukan tanggung jawab yang tinggi. Pada usia 17 tahun, seseorang secara fisik dianggap dewasa karena sudah cukup berkembang secara perilaku dan emosi.
Menurut psikolog Efnie Indrianie, ada banyak alasan mengapa anak belum bisa mengemudi hingga usia 17 tahun. Salah satunya: otak kanan manusia baru berfungsi dengan baik pada usia tersebut.
Fungsi utama otak kanan adalah sebagai pusat pengendalian diri. Anak pada usia tersebut lebih sensitif dan khawatir terhadap berbagai hal, kata Efnie seperti dikutip Titik Kumpullife.
Lebih lanjut Efnie menjelaskan, otak kanan berfungsi sebagai analisis dan prediksi. Pengemudi berusia 17 tahun diharapkan sudah bisa memperkirakan jarak antara satu mobil dengan mobil lainnya.
Selain itu, di usia ini seseorang sudah bisa memprediksi apa yang akan terjadi jika ia mengendarai kendaraan dengan kecepatan tinggi. “Saya bisa mengendalikan emosi saya dengan sangat baik,” katanya.