Festival Budaya Taraf Internasional Akan Digelar di Makassar, Tampilkan Kesenian dari 4 Negara

Makassar – Festival budaya internasional akan digelar di Makassar, tepat di Kastil Rotterdam, pada 1 hingga 4 September 2023. Sebanyak 350 seniman berpartisipasi dalam festival ini.

Acara pembukaan rangkaian festival yang akan dibuka oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid ini akan diisi dengan penampilan drama-tari, pertunjukan musik dan tari dari Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Filipina.

Acara penutupan diperkirakan akan berlangsung cukup meriah karena akan menampilkan penampilan gabungan dari negara-negara tersebut. Selain itu, juga diadakan pameran budaya, workshop kuliner, workshop pewarna alam, seminar internasional dan kegiatan silaturahmi budaya.

Festival ini merupakan acara yang diadakan setiap dua tahun sekali dalam lingkup kerja sama sub-regional yang mencakup negara-negara BIMP-EAGA (Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Filipina-East Asia Growth Region) dalam rangka penguatan kerja sama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya. ukuran.

Kata “Budayaw” merupakan gabungan dari dua kata: “budaya” dalam bahasa Indonesia dan Melayu, dan “dayaw” dalam bahasa Filipina yang berarti keindahan yang luar biasa.

Festival budaya adalah perayaan seni dan budaya yang mempererat ikatan komunitas dalam suatu subwilayah dengan menampilkan kekayaan ekspresi budaya warisan dan karya yang dikembangkan. akar tradisionalnya masing-masing.

Peserta yang menampilkan karya seninya akan memamerkan karya seni khas Indonesia, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Maluku Utara, Papua Barat, Papua Tengah, selain ketiga negara di atas. Sisi Papua dan Sisi Selatan.

Pemilihan subtema atau tema khusus “Jalur Rempah dan Memori Laut” bertujuan untuk menegaskan kembali latar belakang sejarah Jalur Rempah dan laut sebagai alat penting yang pernah membentuk konektivitas ekonomi, sosial dan budaya Asia Tenggara. daerah. Dan dunia juga.

Festival ini pertama kali diadakan di Mindanao, Filipina pada tahun 2017 dan menampilkan karya seniman dari berbagai seni “pribumi” dan sub-wilayah, merayakan semangat keberagaman dalam persatuan. Malaysia menjadi tuan rumah pada tahun 2019, disusul Brunei Darussalam pada tahun 2021.

Festival Budaya akan diselenggarakan di Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia, pada tahun 2023, dengan mengusung tema umum “Keanekaragaman Budaya untuk Hidup Berkelanjutan”, yang dirinci dalam tema khusus “Jalan Rempah dan Memori Laut” yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal. Kementerian Kebudayaan, Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kmendikbudristek) dan BPK IXX Sulawesi Selatan.

Gratis dan terbuka untuk umum

Festival ini merupakan perayaan keragaman budaya yang dipersatukan atau diintegrasikan oleh jaringan laut dan jalur rempah-rempah yang telah membentuk peradaban di Asia Tenggara dan seluruh dunia.

Sebelum kedatangan bangsa Eropa ke nusantara yang berlanjut pada masa penjajahan, kekayaan rempah-rempah dan jalur rempah-rempah sudah ada sebagai bagian dari sejarah maritim yang lebih luas yang terbentuk pada abad-abad sebelumnya.

Oleh karena itu, tema khusus “Jalur Rempah dan Memori Laut” diperkenalkan dalam festival ini untuk melihat ke belakang sebagai alat persahabatan antar manusia di seluruh negeri, alat pertukaran budaya yang telah berlangsung lama dan untuk memperkuat pemahaman antar budaya di masing-masing negara. . Subkawasan BIMP-EAGA melampaui konteks ruang dan waktu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *