Jakarta, Titik Kumpul – Musisi Fiersa Besari yang tiba-tiba mengumumkan akan pensiun dari industri hiburan, berbagi kabar duka. Bahkan, musik Fiersa Besari mulai populer di kalangan anak muda. Dengan begitu, pertunjukannya tiada habisnya di berbagai kota di Indonesia.
Dengan berat hati Fiersa Bessari mengumumkan akan rehat dari dunia musik mulai 1 Januari 2025.
Namun, ia belum membuat rencana spesifik terkait kembalinya ia ke dunia musik, sehingga ia belum bisa memastikan kapan akan kembali. Yuk simak terus artikel lengkapnya di bawah ini.
“Kami akan berhenti tampil dan rehat. Saya belum tahu berapa lama, tapi mulai 1 Januari 2025,” kata Fersa Basari dalam video yang ditayangkan di kanal YouTube-nya, Senin, 16 September , 2024. .
Alasan terbesar Piesa Besari rehat dari dunia musik adalah karena kelelahan yang didapatnya karena bekerja terus menerus selama bertahun-tahun.
Ia merasa membutuhkan waktu untuk menjauh dari kesibukan yang menyita banyak waktu dan tenaganya.
Jadi alasan saya ingin menghentikan tayangan itu karena saya capek, saya sudah capek menggunakannya, kata Fiersa Bessari.
Sang musisi mengungkapkan, proses di balik layar sebelum naik panggung sangat panjang. Apalagi Fiersa Besari dan bandnya berasal dari wilayah Bandung yang jauh dari bandara.
Sementara itu, ia kerap menjadwalkan pertunjukan ke luar kota sehingga terpaksa harus bepergian dengan pesawat.
Meski hanya muncul satu jam pada sore atau malam hari, Fiersa Bessari dan timnya harus bangun pagi dan berangkat ke bandara untuk mengejar penerbangan ke kota tujuan.
Fiersa Besari menghabiskan waktu berjam-jam yang melelahkan hanya untuk perjalanan. Tak perlu dikatakan lagi, dia harus melakukan sound check sebelum pertunjukan.
“Misalnya Anda ada pertunjukan di Makassar. Artinya pagi-pagi harus berangkat dari Brooke. Lakukan sound check di kota tujuan Makassar pada pukul 18.00,” jelas Fiersa Besari.
“Setelah itu, Anda bisa bersantai di kota dan bermain di malam atau sore hari,” imbuhnya.
Ini bukan hanya perjalanan panjang. Sesampainya di atas panggung, Fiersa Bessari dan timnya harus membawa beberapa ratus kilogram alat peraga.
Kerjasama tim dalam memindahkan barang dari satu kota ke kota lain memang sangat melelahkan, apalagi harus melakukan banyak tempat dalam satu hari.
“Setelah adegan kita harus mengemas banyak barang, peralatannya beratnya 300 sampai 500 kg,” kata Fiersa Bessari.
Lanjutnya, “Setelah itu saya harus pulang ke kampung halaman. Kalau langkah mundur berarti packing untuk berangkat ke kota berikutnya. Benar-benar menyita banyak waktu dan tenaga.”
Setelah banyak pertimbangan, Fiersa Bessari akhirnya memutuskan untuk rehat dari kesibukannya.