BOGOR, Titik Kumpul – TNI Angkatan Udara telah mengirimkan satu unit helikopter H225 M Caracal ke Filipina. Keberangkatan helikopter Caracal TNI AU ini dilakukan dalam rangka misi kemanusiaan, yakni dukungan pemerintah Indonesia untuk membantu para korban bencana alam topan “Christine” yang melanda beberapa wilayah. Filipina.
Seperti dilansir VVA Army dalam Keterangan Resmi Penerangan Kupsudnas pada Senin, 28 Oktober 2024, Helikopter H225M Caracal TNI AU berangkat pagi tadi dengan upacara militer yang dipimpin oleh Asisten Panglima TNI David Johan Tamboto untuk membebaskan Kaskupsudnas. . , Kupsudnas Marsadya mewakili Panglima TNI Teddy Rizalihadi, dari apron Skadron Udara 6 Lanud Atang Sendjaja, Bogor.
Asops Panglima TNI Mayjen Gabriel Lema dalam keterangan tertulisnya yang dibacakan Asops Kaskoopsudnas mengatakan, operasi kemanusiaan ini merupakan suatu kehormatan besar bagi prajurit TNI yang dipercaya mewakili bangsa Indonesia di kancah internasional.
Ia mengingatkan seluruh personel yang ikut dalam operasi ini, keselamatan dan keamanan harus diutamakan. Oleh karena itu, Pembantu Panglima TNI mengarahkan seluruh prajurit untuk mengikuti prosedur keselamatan yang telah ditetapkan selama penerbangan penyeberangan dan selama menjalankan tugasnya di lapangan.
Mayor Jenderal Gabriel Lema, Asisten Panglima TNI, mengatakan dalam pesannya, “Tugas utama Anda adalah mengevakuasi warga yang terkena bencana dan memberikan dukungan logistik yang tepat waktu dan tepat sasaran, sebuah misi yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab dan empati.” Wajib dilakukan.” Dibacakan oleh Asops Kaskoopsudnas Marsma TNI David Johan Tamboto.
Mayjen TNI Gabriel Lema juga menegaskan, operasi kemanusiaan yang direncanakan 14 hari ke depan ini merupakan respons langsung Presiden RI, Prabowo Subianto, untuk membantu pemerintah Filipina dalam merespons bencana alam tersebut. Ada keteraturan dalam angin puyuh. Katrina berdampak pada banyak wilayah di Filipina.
Penyerahan pesawat ini mengikuti perintah Presiden RI sebagai bentuk kepedulian terhadap pemerintah Filipina sebagai simbol kepedulian pemerintah Indonesia terhadap Filipina, ujarnya.
Sekadar informasi, operasi kemanusiaan ini dimulai pada 28 Oktober 2024 dan dijadwalkan berlangsung hingga 10 November 2024. Operasi tersebut dipimpin langsung oleh Letkol PNB Adam Hardiman Ali, Komandan Skuadron Udara 8 yang anggotanya antara lain Mayor PNB Resh. Pambudi, Letda PNB Taufiq Firaszaky, Letda PNB Ardi Septiantara Y.P., Letda Teknologi Sangkot Adisa Putra, Letda Teknologi Nasruddin.
Kemudian, peserta operasi ini adalah Lanud Danwing 4 Atang Sendjaja, Kolonel PNB Asep Wahu Wijaya, Kapten Inf Diik Erwan Udin, Mayor Marinir (P) Angga, Serka Fani Eka Saputra.