Fokus Gencarkan Daur Ulang Sampah

Jakarta – Sampah plastik telah menjadi permasalahan krusial di Indonesia, dimana tidak semua orang menyadari dampak negatifnya terhadap lingkungan dan kesehatan.

Berdasarkan data, Indonesia saat ini menduduki peringkat ketiga di kawasan Asia Tenggara (ASEAN), setelah Filipina dan Malaysia, yang masuk dalam kategori negara sampah plastik atau krisis sampah.

Secara global, Indonesia menduduki peringkat ke-5 dalam kategori negara dengan pencemaran limbah atau sampah plastik tertinggi di dunia.

Hasil penelitian sampah Indonesia tahun 2023 yang dilakukan oleh SIPSN (Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK RI) menyebutkan total sampah plastik yang tersedia saat ini mencapai sekitar 17 juta ton, dimana sekitar 66,8 persen (kira-kira 11,5 juta ton) berhasil diproses.

Data-data tersebut merupakan indikator penting bahwa upaya pengelolaan sampah plastik sedang berlangsung, namun masih memerlukan perhatian lebih intensif dan pengelolaan yang efektif.

Selain itu, edukasi terhadap upaya pengurangan sampah juga digencarkan melalui tiga hal, yaitu pengurangan, pemilahan, dan penggunaan kembali atau daur ulang sampah, yang dalam hal ini adalah sampah organik yang dapat diubah menjadi pupuk.

BRI Life menyadari pentingnya menjalankan bisnis yang berintegritas dan berkelanjutan, serta terus mendorong penerapan kebijakan yang mempertimbangkan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola yang baik (ESG).

Sedangkan untuk edukasi sampah dilakukan di Jakarta dan Bandung, Jawa Barat. Diawali di Bandung dengan pemberian tempat pemilahan ke sekolah-sekolah. Kemudian kegiatan serupa dilakukan dengan penyediaan tempat pemilahan ke lima sekolah Adiwiyata di Jakarta Selatan, kata Sekretaris Perusahaan BRI Life, Ade Nasution.

Bukan hanya itu. BRI Life juga memberikan pelatihan literasi keuangan serta bantuan alat produksi kepada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Semarang, Jawa Tengah.

“Kami memberikan pelatihan dan literasi keuangan kepada para pegiat UMKM tentang pentingnya pengelolaan uang dan asuransi untuk meningkatkan kekuatan finansial di masa depan,” jelas Ade.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *