MEDAN, WIWA – Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Provinsi Sumut merekomendasikan 10 kota dan daerah untuk terus meningkatkan dan menata lalu lintas dan angkutan dalam rangka menyongsong PON 2024.
Sepuluh kota dan daerah yang menjadi tuan rumah PON XXI adalah Kota Medan, Kabupaten Deliserdang, Sergi, Pematang Siantar, Simalungun, Langkat, Toba, Tanah Karo Samosir dan Kota Binjai.
Rapat bersama 10 dewan kota lain yang menggelar PON XXI, dipimpin oleh Kompol Lalu Lintas Polda Sumut Paul Muji Edianto, menggalakkan perencanaan berbagai ruas jalan dan pengendalian pola perilaku.
Hal itu diungkapkan Jurnalis Muji, usai Rapat Rapat LLAJ Provinsi dan Kabupaten/Kabupaten dalam Rangka Dukungan Program dan Pengelolaan LLAJ yang Diselenggarakan pada PON XXI Tahun 2024 di Aula Raja Inal Siregar Kantor Gubernur Sumut, Selasa, 30 Maret 2024 lalu. .
“Kami memiliki Majelis Keadilan dan Transportasi (LLAJ). Perencanaan dan pengelolaan lalu lintas dan angkutan saat ini berdasarkan kesepakatan dewan negara bagian dan daerah/kota LLAJ,” kata Wali Kota Muji Edianto.
Muji juga ingin memastikan selama PON tidak ada pembalap yang mengemudi dengan buruk, memakai helm, menghalangi arus, dan mengganggu lalu lintas lainnya. Polisi berencana tidak mengganggu pengunjung dan atlet serta pimpinan yang datang bertanding di Sumut.
“Merencanakan dan mengatur lalu lintas dan transportasi untuk menghindari kecelakaan, kemacetan, serta sarana dan prasarana dapat dimanfaatkan secara efektif untuk memperlancar penyelenggaraan PON ke depan,” lanjutnya.
Terkait personel yang akan diturunkan, Muji menjelaskan, jalan keluarnya akan disiapkan saat atlet meninggalkan lapangan menuju lapangan atau area pertandingan. Dia juga akan mengatur keamanan dan pengawalan jalan.
“Semua atlet akan dikawal agar tidak ada yang terlambat atau terjebak kemacetan. Nanti akan dilakukan perencanaan, pembangunan lalu lintas, dan penataan jalan. Semua akan dikoordinasikan dengan transportasi, perlombaan, dan akomodasi, karena atlet 1” Tidak boleh terlambat satu menit pun,” jelasnya.
Dia memastikan semuanya kini dalam proses dan dikaji. “Kami telah merencanakan cara tercepat, termudah dan teraman. Kemudian kita akan menyelesaikan membangun lalu lintas, di mana konten memiliki lalu lintas paling banyak. Sama seperti ketika kembali dari balapan. Kami merencanakan dan memutuskan segalanya agar warga juga menginginkan manfaatnya. “” dia berkata.
Dalam pengendalian perilaku pengguna jalan, menurut Muji, juga berlaku di rumah bagi pengemudi angkutan umum, mobil pribadi, dan sepeda motor. Setiap langkah progresif harus diambil, dan langkah terakhir adalah mengikuti hukum.
“Pemesanan mobil harus menjadi budaya, harus mendarah daging karena itu emosi manusia,” ujarnya.
Untuk meningkatkan keselamatan lalu lintas, lanjutnya, akan ada kerja sama antara Ditlantas Polda Sumut, kerja sama lalu lintas dengan Ditlantas seperti mobil, truk, kereta api, dan pihak kepolisian akan bekerja. “Setelah beberapa waktu, kami akan mengirimkan semuanya.” Polisi akan terus melakukan kegiatan pembangunan sehari-hari (KRYD),” ujarnya.