Gagal Gaet Mats Deijl, Federasi Sepakbola Malaysia: Kami tak Butuh Naturalisasi!

KUALA LUMPUR, Titik Kumpul – Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) memberikan pernyataan mengejutkan usai gagal memberikan kewarganegaraan kepada pemain klub Liga Belanda (Eredivisie) Go Ahead Eagles, Mats Daigle.

FYI, FIFA menyebut Mats Daigel tidak memenuhi syarat naturalisasi untuk menjadi warga negara Malaysia.

FIFA menilai darah Malaysia Mats Daigel sangat jauh karena bukan dari nenek atau kakeknya, melainkan dari kakeknya yang lahir di Singapura saat masih menjadi bagian dari Malaysia.

Sementara FIFA menyebut syarat maksimal pemain keturunan untuk bisa menjadi pemain naturalisasi adalah jika memiliki darah kakeknya.

Persyaratan pemain asal ditentukan dalam Pasal 8 Rules Governing the Implementation of the FIFA Rules Concerning Eligibility to Mewakili Tim Nasional, (Rules Governing the Implementation of Rules).

Beberapa syarat tersebut antara lain pemain harus merupakan penduduk asli negara tersebut, ibu atau ayah pemain harus lahir di sana, kakek dan neneknya juga harus lahir di negara yang bersangkutan, atau pemain yang bersangkutan harus pernah tinggal di negara tersebut. selama lebih dari lima tahun. . negara tujuan.

Menanggapi penundaan proses naturalisasi Mats Degel oleh FIFA, Wakil Presiden FAM Datuk Mohd Yusuf Mahadi mengaku jelas kecewa dengan keputusan tersebut.

Menurutnya, jika Harimau Malaya memiliki 11 pemain seperti Johor Darul Tajim (JDT), Arif Ayman Hanafi, ia kembali menegaskan Timnas Malaysia tidak membutuhkan kewarganegaraan.

Yusuf Mehdi menilai Arif Ayman memiliki potensi yang kurang bagus dibandingkan pemain sipil yang berlaga di Eropa.

Yusuf Mahad menekankan pentingnya program pembangunan nasional sepak bola Malaysia untuk menghasilkan pemain berbakat seperti Arif Ayman.

“Program latihan harus berjalan karena ketika kami berada di level tertentu, para pemain ini tahu bahwa mereka harus mencapai level tertentu,” kata Mohammad Yousuf seperti dikutip Harian Metro, Jumat 4 Oktober 2024.

“Itu bisa jadi cita-cita mereka, misalnya kalau mau jadi pemain nasional harus seperti Arif Ayman. Arif Ayman menunjukkan level yang sama dengan pemain asing. Misalnya Arif Ayman sudah berumur 11 tahun, kita akan tentu saja “pemain dari” hingga (naturalisasi) “tidak diperlukan lagi, tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *