VIVA – Militer Korea Utara (Korut) gagal meluncurkan satelit mata-mata Malligyong-1-1 pada tahun 2024. Pada Kamis pagi, 30 Mei waktu setempat, 10 rudal balistik diluncurkan.
Militer Korea Utara meluncurkan seluruh rudal balistik dari distrik Sunan Pyongyang sekitar pukul 06:14, kata Al Jazeera, mengutip laporan dari VIVA Military. waktu lokal.
Militer Korea Selatan membeberkan informasi bahwa Korea Utara meluncurkan 10 rudal. Seluruh rudal ditembakkan ke arah timur, menurut Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (Angkatan Bersenjata Korea Selatan).
Militer Korea Selatan juga menyatakan bahwa rudal tersebut terbang 350 kilometer (217 mil) setelah diluncurkan dan akhirnya mendarat di perairan dekat Semenanjung Korea.
“Sepuluh rudal diluncurkan dari wilayah selatan Jiangsu sekitar pukul 06:14 ET pada hari Kamis (21:14 GMT pada hari Rabu),” kata Kepala Staf Gabungan Korea Selatan dalam sebuah pernyataan.
Militer Korea Selatan juga menegaskan, peluncuran rudal balistik jarak pendek yang dilakukan Tentara Rakyat Korea Utara merupakan bukti rezim Kim Jong-un melanggar sanksi internasional.
Korea Selatan kembali menyatakan bahwa militer Korea Utara benar-benar melakukan tindakan provokatif yang membahayakan stabilitas Semenanjung Korea.
“Korea Utara meluncurkan beberapa rudal balistik jarak pendek karena mereka terus memperluas persenjataan militernya meskipun melanggar sanksi internasional,” kata militer Korea Selatan.
“Peluncuran (rudal balistik) jelas merupakan sebuah provokasi dan secara serius mengancam perdamaian dan stabilitas semenanjung Korea,” lanjut pernyataan itu.
Uji coba rudal balistik tersebut dilakukan tiga hari setelah militer Korea Utara gagal meluncurkan satelit mata-mata Malligyong-1-1.
2024 Satelit pengintai militer kedua Korea Utara, Malligyong-1-1, gagal diluncurkan setelah kendaraan peluncurnya meledak, demikian lapor VIVA Military pada Rabu, 29 Mei.
