Titik Kumpul – Bali Safari Park sebagai salah satu destinasi wisata dan pusat perlindungan satwa unggulan di Indonesia menggelar upacara sakral Tumpek Kandang pada Sabtu, 18 Mei 2024.
Upacara Tumpek Kandang yang diperingati setiap 6 bulan sekali (210 hari) tepatnya pada hari Saniscara (Sabtu) Kliwon Wuku Uye, mempunyai makna yang mendalam dalam budaya Bali.
Upacara ini merupakan wujud rasa syukur dan hormat terhadap satwa karena mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia, baik secara budaya, sosial, dan ekonomi.
Pada momen spesial tersebut, Taman Safari Bali menyampaikan rasa syukurnya kepada seluruh satwa yang menghuni tempatnya dengan upacara sakral yang dirayakan dengan pemberian “gebogan”.
Gebogan merupakan salah satu bentuk persembahan tradisional Bali yang terdiri dari berbagai jenis buah-buahan dan sayur-sayuran yang dipersembahkan kepada hewan sebagai simbol rasa syukur dan hormat.
Upacara Tumpek Kandang di Taman Safari Bali diawali dengan prosesi doa yang dipimpin oleh Pemangku.
Acara ini dihadiri oleh perawat hewan, perwakilan karyawan dan pengunjung yang terkesan dengan tradisi tersebut. Tidak hanya masyarakat saja yang ikut serta dalam upacara ini, namun juga satwa-satwa yang ada di Bali Safari Park.
Beberapa satwa yang diikutsertakan dalam prosesi ini antara lain hyena, binturong, burung beo, sapi Bali, kuda poni, iguana, gajah, dan orangutan.
Kehadiran hewan-hewan tersebut menambah kemeriahan acara. Dalam prosesi sembahyang, hewan didoakan dan dimandikan dengan tirta atau air suci.
Meski reaksinya berbeda-beda, hewan-hewan tersebut tampak tenang dan tampak memahami makna prosesi doa. Momen ini semakin meningkatkan nilai spiritual dari ikatan harmonis antara manusia dan hewan di Bali Safari Park.
“Kami bangga merayakan upacara Tumpek Kandang, warisan budaya yang kami dukung sebagai wujud komitmen kami dalam melindungi dan menghormati satwa yang kami rawat,” kata Operations Manager, Taman Safari Bali Jesica Helena, Sabtu 18 Mei 2024 .
Jesica menambahkan, upacara ini tidak hanya sekedar tradisi budaya, namun juga sebagai pengingat akan tanggung jawab manusia dalam melestarikan dan menghormati satwa liar.
Puncak perayaan ini adalah ketika gebogan yang sudah disusun langsung diserahkan kepada hewan. Prosesi ini melambangkan timbal balik atas peran penting hewan dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan meningkatkan pengalaman hidup manusia.
Dengan menyelenggarakan Upacara Tumpek Kandang, Taman Safari Bali menunjukkan komitmennya terhadap kelestarian, pendidikan dan kesejahteraan seluruh makhluk hidup dengan melaksanakan Upacara Tumpek Kandang.
“Upacara ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk selalu menghormati dan menghormati satwa,” jelasnya.