Gak Mau Kalah Sama Toyota, Hyundai Gandeng Pertamina Kembangkan Mobil Hidrogen

VIVA – Hidrogen merupakan energi terbarukan yang mampu mengurangi emisi dan menjadi alternatif penggunaan bahan bakar minyak berbasis fosil. Ada banyak merek yang memproduksi mobil hidrogen.

Salah satunya adalah Hyundai yang terlibat dalam berbagai proyek hidrogen di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, melalui limbah-hidrogen. Untuk pengembangannya, merek asal Korea Selatan itu menggandeng Pertamina.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Erlanga Hartardo bertemu langsung dengan CEO Hyundai Motor Group Yoosun Chung untuk menekankan penekanannya pada kendaraan bertenaga uap di Tanah Air.

Karena hidrogen akan berperan penting dalam mendorong gerakan netralitas karbon dan integrasi ekonomi, maka hidrogen akan memberikan manfaat tidak hanya bagi Indonesia tetapi juga pasar ASEAN dalam jangka panjang,” kata Airlangga dalam keterangan resminya, Selasa, 21 Mei 2024.

Sebelumnya, pada 21 Februari 2024, mobil hidrogen Hyundai digunakan saat PT PLN (Persero) meresmikan stasiun pengisian hidrogen pertama di Indonesia yang berlokasi di Senayan, Jakarta Selatan.

Dengan asumsi mobil berbahan bakar H2 bisa dijual mulai tahun 2027 dan seterusnya, perusahaan listrik milik negara itu berencana melakukan uji coba selama 3 tahun, dengan asumsi air bisa menjadi alternatif pengganti tenaga listrik.

Kendaraan yang paling banyak mengonsumsi uap yang digunakan dalam pengujian ini adalah Hyundai Nexo. SUV (Sport Utility Vehicle) ramah lingkungan ini memulai debut globalnya pada tahun 2018.

Nexo memiliki tiga tangki berkapasitas 156 liter untuk menyimpan hidrogen. Meski berukuran besar, namun bobot tangki lebih ringan karena berat total saat diisi uap hanya 6,3 kilogram.

Energi dialirkan dari uap untuk menggerakkan dinamo listrik dengan tenaga 163 PS dan torsi 400 Nm. Dengan tangki hidrogen penuh, SUV tanpa emisi ini mampu menempuh jarak 611 km.

Di negaranya, mobil hidrogen pertamanya, Hyundai Nexo, telah terjual sebanyak 10.000 unit pada Oktober 2020, menurut pernyataan resmi Hyundai.

Toyota akan kembali bersaing dengan merek asal Korea Selatan ini. Sebelumnya, Toyota telah melakukan penelitian mobil hidrogen di Indonesia bersama Toyota Mirai dan universitas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *