JAKARTA – Memburuknya kualitas udara di beberapa kota besar di Indonesia, khususnya Jakarta, berdampak negatif terhadap kesehatan pernapasan. Penyakit ini tidak bisa dibiarkan begitu saja, terutama pada kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan penderita penyakit sebelumnya. Meningkatnya polusi udara luar ruangan juga dapat berdampak pada kualitas udara dalam ruangan, termasuk di rumah.
Akibatnya, banyak orang menjadi lebih rentan terhadap penyakit seperti flu, batuk, dan pilek dalam beberapa waktu terakhir, terutama pada bulan Juni ketika kota Jakarta menjadi salah satu kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.
Dokter spesialis paru Dr. Jaka Pradipta, Sp.P menjelaskan, terjadi peningkatan jumlah pasien anak yang memeriksakan diri akibat batuk berulang. Bahkan, kondisi ini berlangsung selama beberapa hari sehingga para orang tua khawatir anaknya bisa tertular penyakit serius seperti TBC. Padahal, gejala batuk hanya bisa disebabkan oleh alergi pernafasan.
“Jadi jika anak Anda suka batuk, Anda tidak perlu terlalu khawatir dengan penyakit TBC karena sebagian besar serangan batuk berulang pada anak bisa disebabkan oleh alergi atau peradangan. “Selain itu, orang tuanya juga menderita asma,” kata dr. Jaka dari Xiaomi x Parentalk Talk Show: Menjaga Kualitas Udara Baik untuk Optimalkan Kesehatan Keluarga, di Rumah Wijaya, Jakarta, Jumat, 28 Juni 2024.
Saat anak terserang flu, saluran pernapasannya menjadi lebih sensitif terhadap udara buruk dan kering. Hal ini membuat anak mudah batuk dengan AC dan debu.
Dalam situasi ini, orang tua perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap kondisi udara di dalam rumah. Disarankan untuk memeriksa status kualitas udara secara online secara rutin untuk mengetahui apakah lebih baik membiarkan anak-anak berada di luar atau tetap berada di dalam rumah. Tidak dapat disangkal bahwa anak-anak perlu banyak berolahraga dan bermain di luar ruangan ketika mereka besar nanti, namun ketika melihat kondisi udara yang buruk, orang tua juga perlu membatasinya.
“Pantau AC secara online. Jadi kalau dicek udaranya bersih silakan main di luar, tapi kalau udara di luar merah atau malah ungu jangan keluar.” Perhatikan juga apakah sedang musim sakit anak batuk dan pilek. , dan jangan biarkan mereka berkumpul dengan teman-temannya,” ujarnya. Dr. Yaka.
Untuk menghabiskan lebih banyak waktu di rumah, Dr. Giaco sangat perlu membeli alat pembersih udara yang menyaring udara di dalam ruangan. Perangkat canggih ini menjadikan kualitas udara dalam ruangan lebih bersih dengan menyerap polutan dan meminimalkan debu.