Gak Perlu Ganti Total, Baterai Mobil Listrik Hyundai Bisa Diperbaiki Jika Rusak

VIVA – Baterai merupakan jantungnya sebuah mobil listrik, tak heran jika harganya begitu mahal. Maka untuk menghilangkan kekhawatiran akan rusaknya komponen penyimpan energi, beberapa merek menawarkan garansi. Beberapa juga menawarkan garansi masa pakai baterai dan perangkat elektronik yang menjadi sumber kendaraan. Sedangkan Hyundai hanya menghabiskan waktu 8 tahun atau hingga 160 ribu kilometer, seperti Ioniq 5 dan Kona Electric All New.

Artinya selama masa garansi, baterai yang rusak dapat diganti. Sebenarnya masih bisa diperbaiki. Salah satunya baterai NMC (nikel, mangan, kobalt) produksi lokal yang tergabung dalam All New Hyundai Kona Electric. Berdasarkan konsep teknisnya bisa (diperbaiki jika salah satu komponen rusak), dalam satu baterai ada 17 modul di dalamnya, kata Direktur Parti Formasi Teknologi Sel PT Hyundai LG Industri Green Power, Ubaidah Ibnul Jarrah di Semarang, Jawa Tengah, Kamis 26 September 2024. Ibnul menjelaskan, setiap bagian baterai Kona Electric terdapat 8 sel di dalamnya. Jadi, Anda harus terlebih dahulu menentukan apa yang salah dengan baterai, apakah itu modul atau selnya, sebelum mengambil langkah apa pun untuk memperbaikinya. “Yang pasti pengukuran daya listriknya melihat tegangan, hambatan, arus listrik, tiga titik itu saja. Lalu kita turunkan, misalnya modul, karena ada bagian lasnya, atau bagian sistemnya,” ujarnya. . Jika ahlinya hanya memeriksa kondisi baterai komputer, seringkali permasalahan yang ditemukan adalah masalah internal, padahal yang bermasalah adalah pengelasannya. “Kalau kerusakannya di bagian pengelasan, maka komputer akan membaca ada yang salah di aki, meski bagiannya tidak besar. Jadi secara teori bisa saja,” lanjutnya. Saat ini, menurut Product Expert Hyundai Motors Indonesia, Rizky Fauzi Supandi, konsumen tidak perlu khawatir setelah masa garansi baterai Hyundai telah habis selama 8 tahun, karena sudah ada produk yang bisa mendeteksi bagian baterai mana saja yang perlu diperbaiki. , jadi paketnya tidak akan diganti.  Baterai yang digunakan pada Kona Electric merupakan perusahaan patungan antara Hyundai Motor Group, LG Energy Solution dan Indonesia Battery Corporation (IBC) yang didirikan di Karawang, Jawa Barat dengan nama PT Hyundai LG Industry Green Power. Kombinasi industri otomotif dan teknologi asal Korea Selatan mempercepat penciptaan kendaraan listrik, khususnya produksi baterai berbasis nikel dari atas hingga bawah, dan penyediaan sel baterai. Pabrik pembuatan peralatan elektronik hasil perjanjian tersebut bernilai 60 juta dollar AS atau setara Rp 900 miliar yang berlokasi di atas lahan seluas 32.188 meter persegi. Baterai yang dikembangkan Hyundai yang menggunakan nikel sebagai salah satu bahan bakunya, akan dipasok ke model kendaraan listrik di interior, dan akan dikirim ke Asia Tenggara tahun depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *