Gandeng Disdik, Dishub Sumut Segera Sosialisasi ke Sekolah agar Selektif Pilih Bus Pariwisata

Titik Kumpul – Dinas Perhubungan Sumut (DISHAB) bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Sumut (DISDEC) memberikan edukasi dan sosialisasi ke sekolah-sekolah untuk mencegah kecelakaan lalu lintas di bus yang digunakan siswa.

Hal ini menanggapi perintah Kementerian Perhubungan RI (Kemenhub) dalam pencegahan dan penanggulangan jatuhnya korban jiwa dalam kecelakaan di Palasari-Sietar, Subang, Jawa Barat yang menewaskan 11 siswa SMK Lingga Kenkana. , Kota Depok, beberapa waktu lalu sudah tidak terjadi lagi

Augustinas Panzaitan, Kepala Dinas Perhubungan Sumut, mengatakan pendidikan dan pelatihan tersebut bertujuan agar sekolah-sekolah di Sumut lebih selektif dalam pemilihan angkutan dalam kegiatan ekstrakurikuler.

“Nah, setelah terjadi kecelakaan kemarin, kami sudah mendapat instruksi dari Pak Menteri agar lebih mengantisipasi hal tersebut dari pantauan di terminal. Penggunaan angkutan wisata harus benar-benar selektif, artinya sekolah dan masyarakat harus memastikan kendaraan tersebut legal dan berizin. ,” kata kami kepada Angkutan Pariwisata. “Kami upayakan dengan operatornya agar berizin,” Rabu, 22 Agustus.

Agustinus mengatakan, pendidikan dan pelatihan sekolah di Sumut akan dilakukan dalam waktu dekat. Secara khusus, hal ini memberikan pemahaman tentang penggunaan bus wisata dan kapal lainnya

“Pastikan jika menggunakan angkutan wisata harus dipastikan laik jalan dan memiliki izin. Kedua, kami melakukan edukasi kepada operator angkutan bus dalam pertemuan-pertemuan.”

Agustinus mengatakan, dalam sosialisasi dan edukasi ini, Dinas Perhubungan Sumut akan mengingatkan para siswa tentang keselamatan, ketertiban lalu lintas, dan transportasi sekolah dalam kegiatan yang aman, nyaman, dan layak untuk bekerja.

“Kami juga telah menyeleksi mahasiswa-mahasiswa yang berpikiran maju, mereka mencari cara untuk lebih memperhatikan keselamatan. Mahasiswa-mahasiswa yang berpikiran maju ini nantinya akan menjadi agen perubahan, karena mereka memahami bahwa transportasi yang mereka gunakan adalah transportasi yang berizin. Jadi kita jalani saja,” kata Agustinus. Maka perlu peran serta banyak seniman.

Agustinus pun mengakui, pengawasan terhadap bus wisata lebih sulit. Menurut dia, pengawasan bisa dilakukan bersama dengan Balai Pengelola Transportasi Darat (BPDT) Kementerian Perhubungan (KMENHUB).

“Iya karena nomor rutenya, pengawasan terhadap bus pariwisata sedikit lebih sulit dibandingkan angkutan biasa, dan pengerjaannya di kawasan wisata, jadi izinnya dari Kementerian Perhubungan. dan berapa jumlah angkutan yang berizin, dan tentunya “teman-teman Kementerian Perhubungan lebih berpengaruh. Pasti begitu,” ujarnya.

Agustinus juga menyayangkan praktik bus wisata yang tidak terstandar dan tiba-tiba beroperasi sebagai homestay Idul Fitri beberapa waktu lalu. Oleh karena itu, hal ini akan menjadi pertimbangan dan diawasi oleh Dinas Perhubungan Sumut ke depannya.

Karena kecelakaan lalu lintas sering terjadi saat lebaran, nyatanya masih banyak bus wisata yang justru bergerak tidak tiba-tiba, bahkan berubah menjadi angkutan biasa, sulit diawasi karena tidak perlu masuk ke terminal, menurutnya. dengan peraturan, itu menyulitkan kami

Baca artikel edukasi menarik lainnya di link ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *