Gara-gara UKT Mahal, Mahasiswa di Kampus Ini Diizinkan Bayar Uang Kuliah dengan Hasil Bumi

Maumere – Kabar gembira bagi kalian para pelajar yang tinggal di Maumere, Nusa Tenggara Timur. Di tengah permasalahan mahalnya UKT yang menimbulkan banyak kekhawatiran, salah satu kampus di kawasan ini memberikan insentif kepada mahasiswanya. 

Dari informasi yang didapat dari akun Instagram @taubatters, diketahui mahasiswa di Maumere khususnya Universitas Muhammadiyah mengalah melihat kenaikan biaya UKT.

Seperti kita ketahui, akhir-akhir ini sedang marak perbincangan mengenai kenaikan Uang Kuliah Perorangan (UKT) di beberapa kampus yang membuat besarannya menjadi sangat mahal. 

Namun, di tengah kisruh tersebut, Universitas Muhammadiyah Maumere sebenarnya punya solusi untuk menekan biaya pendidikan mahasiswanya. Universitas di NTT ini menawarkan pilihan untuk membayar biaya kuliah berupa hasil pertanian atau hasil pertanian. 

Dengan begitu, anak-anak petani dan nelayan yang kesulitan biaya kuliah bisa mendonasikan hasil panennya ke perguruan tinggi atau universitas.

“Hal ini (pembayaran biaya sekolah dengan hasil pertanian) sudah lama kami lakukan di Universitas Muhammadiyah Maumere,” kata Erwin Prasetyo, Rektor Universitas Muhammadiyah Maumere, seperti dikutip VIVA.co.id dari muhammadiyah.or. id halaman pada Kamis, 30 Mei 2024.

Dampak membiayai kuliah dengan hasil pertanian

Solusi ini jelas memberikan kelegaan dan manfaat besar yang dirasakan salah satu alumni UM Maumere yakni Stefania Angreati. Selama masa sekolahnya, ia membayar biaya sekolahnya dengan batu merah, yang merupakan produk orang tuanya.

“Kemarin orang tua saya bekerja dengan batu merah, jadi saya membayar biaya sekolah dengan batu merah. “Redstonenya dihitung dari biaya kuliah saya,” kata Stefanie seperti dikutip dalam postingan Instagram UM Maumere.

“Mudah-mudahan dengan kebijakan ini semakin besar minat generasi muda yang ingin melanjutkan pendidikan,” harapnya.

Sebagai informasi, menurut keterangan Rektor UM Maumere, Erwin Prasetyo, kebijakan tersebut diterapkan pada tahun 2018.

Mulanya muncul seorang mahasiswa yang tidak mampu membayar semester yang dibayar dalam tiga kali angsuran. Hingga akhirnya, siswa tersebut membayar biaya sekolahnya dengan hasil panen orang tuanya berupa pisang dan kelapa yang belum ada yang membelinya.

Solusinya cukup efektif

Cara unik dan langka ini sangat efektif membantu mahasiswa yang hampir putus asa dalam mengenyam pendidikan karena melihat mahalnya biaya kuliah.

Dengan cara ini, minat mereka terhadap pendidikan kembali pulih meski perekonomian keluarga menghambatnya. Hingga saat ini kampus UM Maumere memperbolehkan mahasiswanya membawa produk sendiri.

Reaksi pengguna internet

Sontak, postingan kabar gembira pelajar Maumere ini menarik perhatian netizen di media sosial.

“Kalau dicermati, memang benar bahwa Muhammadiyah banyak membantu di bidang pendidikan+kesehatan. Hanya saja tidak diekspos. Tidak menjanjikan tindakan langsung, bukan?” ditulis oleh pengguna internet.

“Kereeennnn mengelola dana ormas besar dengan lebih baik…negara kalah telak dari ormas!” teriak yang lain.

MasyaAllah RSGM Unimus pelayanannya sangat baik disini walaupun menggunakan BPJS, jelas yang lain.

“Saya bangga kuliah di muhammadiyah, UKTnya tidak terlalu mahal untuk psikologi, sudah ada jurusannya sendiri. Dan fasilitasnya bagus, setiap ruangan ada AC-nya dan AC-nya bisa 2 – 4 unit. Beberapa gedung ada yang ada liftnya , bahkan ada satu gedung yang punya 2 lift, termasuk UMKT @umkaltim   “Sederhana tapi @itb1920 kok bisa,” sahut yang lain.

“Tentang Muhammadiyah,” jelas yang lain.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *