Geger… Agama Baru Ditemukan di Tengah Hutan Gunung Bogor, Pasukan Tombak Sakti TNI Turun Tangan

VIVA – Masyarakat Kabupaten Keerom, Papua dihebohkan dengan munculnya agama baru yang diduga aliran sesat di Hutan Gunung Bogor, Kampung Wombi, Distrik Manem.

Kultus baru tersebut dinamakan 777 Surga, yang rupanya sudah memiliki beberapa pengikut. Dan tidak hanya masyarakat dari distrik Manem, tapi juga pendatang.

Kemunculan 777 Agama Surga menimbulkan reaksi keras masyarakat setempat, dan terdapat tindakan yang dapat mengganggu keselamatan dan ketertiban umum.

Untuk mencegah terjadinya kejadian yang tidak diinginkan, prajurit TNI dari Satuan Tugas Keamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-Papua Nugini, Yonif 122/Tombak Sakti akhirnya turun tangan.

Berdasarkan keterangan resmi yang disebar Satgat UNIF 122 / Tombak Sakti seperti dilansir VIVA Militer, Rabu 12 Juni 2024, sembilan prajurit Brigade Sakti yang dipimpin Direktur Pos Sviatami Lettu Inf Zulkifli Sirait langsung menuju lokasi. Disebut-sebut sebagai tempat para penganut agama baru ini bekerja.

Prajurit TNI Tombak Sakti tidak bertindak sendiri, melainkan bersama polisi, tokoh adat, tokoh agama, dan tokoh masyarakat. Tempat ibadah bagi orang-orang yang dicurigai sebagai aliran sesat di gurun pasir.

Mereka pindah ke tempat agama baru ini dengan tujuan mengakhiri semua pekerjaan yang ada di sana. Sayangnya, ketika semuanya mulai berfungsi, para pengikut 777 Sky Religion tidak menerima dengan baik. Mereka tidak terima dihancurkan oleh masyarakat dan aparat keamanan. Mereka bahkan menolak untuk melakukan mediasi.

“Jadi awalnya agama baru ini diketahui setelah masuknya delapan warga setempat, masyarakat tidak menerima karena agama ini tidak terdaftar secara resmi di pemerintah sehingga ingin dihapuskan,” kata Lettu Zulkifli Sirait.

Akhirnya karena Keukeuh tak mau berpisah, polisi mengambil tindakan tegas dan seluruh pengikut Agama Surgawi yang berjumlah 777 orang itu dibawa ke Polsek Kirum untuk dimintai keterangan. Sementara itu, pasukan tempur dari Kodam Bukit Barisan membantu polisi mengamankan operasi tersebut.

Terkait kejadian tersebut, Komandan Pasukan Proyektil Sakti, Letjen. Kol. Dikki Afridi, apa yang dilakukan prajuritnya dengan melakukan intervensi untuk mengakhiri kegiatan keagamaan yang bubar, merupakan bagian dari upaya TNI untuk mengatasi permasalahan yang terjadi di masyarakat, bekerja sama dengan pihak terkait.

Baca: TNI Siapkan Pasukan Elite Sky Invader 501 Kostrad Masuk Zona Hitam OPM Manfred Fatem

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *