Geger Guru Suruh Siswa Tampar Siswa Beragama Muslim, Polisi Lakukan Penyelidikan

VIVA Education – Baru-baru ini beredar kabar bahwa seorang guru menyuruh anak-anak sekolah di India untuk memukuli teman sekelasnya yang beragama Islam.

Melansir BBC, pada Senin 28 Agustus 2023, beredar video yang memperlihatkan seorang bocah lelaki berusia tujuh tahun menangis saat dipukul. Awalnya dikira karena jadwal yang salah dan memicu kekecewaan.

Pemimpin oposisi India saat ini, Rahun Gandhi, juga menyalahkan pemerintah yang memicu berbagai tindakan intoleransi di India.

Diketahui, kejadian tersebut terjadi pekan lalu di sebuah sekolah swasta di kawasan Uttar Paradesh, negara bagian utara India.

“Mengapa kamu memukulnya begitu lembut? Pukul dia dengan keras,” terdengar suara guru memberi tahu anak-anak ketika anak laki-laki itu berdiri sambil menangis.

“Mulai pukul pinggangnya… Mukanya jadi merah, malah kena pinggang,” imbuhnya, dilansir dari BBC.

Pihak berwenang di India mengonfirmasi video itu nyata dan mengatakan mereka akan mengambil tindakan.

Belakangan, ayah korban melaporkan penyerangan tersebut ke polisi di distrik Muzaffarnagar dan telah mengeluarkan putranya dari sekolah tersebut. Namun dia tidak mengajukan tuntutan.

Kelompok hak asasi manusia telah memperingatkan bahwa kejahatan rasial dan kekerasan terhadap minoritas Muslim di India telah meningkat sejak Perdana Menteri Narendra Modi menjabat pada tahun 2014.

Uttar Pradesh diperintah oleh Partai Nasionalis Hindu Bharatiya Janata (BJP) sejak 2017.

Gandhi mengatakan BJP berkontribusi terhadap ketegangan agama yang dirasakan di seluruh India.

“Menaburkan racun diskriminasi di benak anak-anak yang tidak bersalah, mengubah tempat-tempat suci seperti sekolah menjadi pasar kebencian,” tulisnya di platform media sosial X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.

“Ini adalah minyak tanah yang sama yang disebarkan oleh BJP yang telah membakar seluruh penjuru India.”

Pada bulan Juni saat berkunjung ke Amerika Serikat (AS), Modi mengatakan kepada wartawan bahwa “sama sekali tidak ada ruang untuk diskriminasi” di India.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *