Jakarta – Tim arkeolog menemukan jejak masjid di situs bekas kota kuno Persepolis di Iran. Diperkirakan masjid ini milik zaman Islam awal.
The Tehran Times melaporkan pada Rabu, 24 Januari 2024, arkeolog dan peneliti Hamed Moulay dan Younes Zare menemukan elemen masjid saat menggali batu di gerbang barat laut Istana Apadana. Mereka menemukan doa-doa yang ditulis dengan huruf Arab dan kaligrafi Kufi, serta prasasti memohon ampun kepada Tuhan atas seseorang.
Para peneliti juga menemukan nama-nama dan peninggalan yang diberkati seperti mihrab (ceruk dengan pohon ara di Mekah).
Mereka kemudian menggabungkan temuan tersebut dengan catatan sejarawan, pelancong, dan arkeolog Barat dari era Islam. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa bagian Persepolis dekat Istana Apadana diubah menjadi masjid pada masa awal Islam.
Diduga pembangunan masjid tersebut diawali dengan dibangunnya Persepolis sendiri. Lagipula, menurut para arkeolog, tidak ada elemen arsitektur tambahan seperti dinding bata atau batu pada sisa-sisa Istana Apadana.
Temuan ini, yang memberikan bukti peninggalan Islam awal, diterbitkan dalam Journal of the Society for Iran Archaeology (JOSIA).
Para peneliti juga mengatakan bahwa makna sejarah Persepolis telah berubah seiring berjalannya waktu. Bangunan menakjubkan ini dulunya disebut “Seratus Kolom” pada zaman Sasanian, diubah menjadi “Empat Puluh Kolom” dan kemudian “Empat Puluh Menara”.
Bangunan ini kemudian disebut Masjid Suleiman, Istana Suleiman dan terakhir Istana Jamshid atau Jamshid Presto.
Sejak 1979, Persepolis telah dimasukkan dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO Iran. Menurut informasi di situs UNESCO, Persepolis adalah ibu kota Kekaisaran Persia Achaemenid. Kota ini didirikan oleh Darius I pada tahun 518 SM.
Tempat itu dibangun dengan megah dan mengesankan yang terinspirasi oleh model Mesopotamia. Menurut Ensiklopedia Sejarah Dunia, Persepolis akhirnya dibakar oleh Alexander Agung setelah penaklukan Achaemenid atas Kekaisaran Persia setelah mengalahkan kaisar Persia Darius III.