Geger, Pria Bayar Orang Untuk Potong Kakinya dengan Alasan Nyeleneh Ini

Jakarta – Kantor Sheriff Howell County sedang menyelidiki apa yang dikenal sebagai salah satu kejahatan paling misterius dalam sejarahnya.

Melansir Oddity Central, Senin 26 Februari 2024, kasusnya adalah pria Willow Springs berusia 60 tahun yang kehilangan kedua kakinya dalam kecelakaan yang diduga terjadi November lalu.

Pria tersebut dalam ceritanya mengatakan, kedua kakinya secara tidak sengaja terpotong oleh mesin pemotong rumput yang biasanya dipasang pada traktor.

Namun, ada beberapa kontradiksi dalam cerita yang diberikan pria tersebut. Salah satunya adalah kedua kakinya hilang dan tidak ditemukan di lokasi kecelakaan, hal yang dianggap tidak biasa untuk kecelakaan jenis ini.

Selain itu, kulit pria ini terlihat bersih dan segar. Letnan Torey Thompson dari Kantor Sheriff Howell County mengatakan, “Jika kecelakaan ini disebabkan oleh kelalaian, kita biasanya melihat tanda-tanda kebingungan dan cedera serius. Namun bukan itu masalahnya.”

Pihak berwenang dan petugas medis yang dipanggil ke lokasi kejadian sangat tertarik dengan alat penyegel di dekat tunggul kakinya dan segera memasangnya setelah kejadian.

Saat penyelidikan berlanjut, polisi menemukan bahwa seorang pria dari Florida mendekati korban dengan kapak dan diduga memotong kakinya.

Selain itu, terungkap bahwa seorang pria penyandang disabilitas berusia 60 tahun telah mengatur skema asuransi palsu. Karena kakinya tidak berguna, dia memutuskan untuk menyebabkan kecelakaan dimana dia kehilangan kakinya.

Namun, karena pria tersebut tidak mengajukan pernyataan kepada perusahaan asuransi, tidak ada alasan untuk mengajukan tuntutan terhadapnya. Letnan Thompson menggambarkan rencana tersebut sebagai inisiatif yang sangat tidak efektif dan belum pernah terjadi sebelumnya.

Meskipun pria tersebut tidak akan dituduh melakukan penipuan asuransi, kantor sheriff merasa frustrasi karena membuang-buang waktu dan sumber daya yang terkait dengan penyelidikan.

Mereka sedang mempertimbangkan untuk menuntutnya dengan laporan palsu kepada polisi atau petugas tanggap darurat.

Namun, luka pria itu terlalu serius, sehingga pemenjaraannya tidak mungkin dilakukan. Karena itu, mereka memutuskan untuk membiarkannya pulih di rumah sakit.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *