Jakarta – Tim arkeolog menemukan reruntuhan bangunan besar yang tenggelam di dasar Laut Baltik. Strukturnya diyakini berusia sekitar 10.000 tahun, menjadikannya Piramida Giza tertua di Mesir.
Pesan dari Science alert, Kamis, menjelang hari kelima Maret, 15 Februari 2024, penemuan ini mengejutkan dunia dan menimbulkan banyak pertanyaan tentang aliran sesat kuno yang membangunnya. Tim peneliti dari Swedia adalah orang pertama yang menemukan struktur ini menggunakan suara untuk menggambarkan lantai suami.
Sonar tersebut menunjukkan keberadaan yang kompleks dan struktur yang besar, dengan bentuk yang tidak biasa. Setelah seharian melakukan penyelidikan lebih lanjut, tim menemukan sebuah bangunan yang terbuat dari batu dan kayu dengan diameter sekitar 60 meter dan tinggi sekitar 4 meter.
Bentuknya seperti lingkaran dengan beberapa gerbang di sekelilingnya. Di dalam bangunan tersebut, peneliti menemukan berbagai ruangan dan lorong, serta artefak seperti patung dan furnitur, yang menunjukkan kemungkinan bahwa bangunan tersebut pernah dihuni.
Berdasarkan analisis radiokarbon terhadap artefak yang ditemukan di dalamnya, usia struktur ini diperkirakan 10.000 tahun yang lalu. Penemuan ini penting karena menunjukkan kemungkinan adanya suatu peradaban di kawasan Laut Baltik sebelum diperkirakan.
Para peneliti masih belum mengetahui banyak tentang struktur ini dan masih banyak pertanyaan yang belum terjawab. Dari mana datangnya? Siapa yang membangunnya? Apa yang harus saya lakukan? Para peneliti berharap dapat melakukan penelitian lebih lanjut untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dan mempelajari lebih lanjut tentang budaya kuno yang membangunnya.
Penemuan struktur ini merupakan penemuan yang sangat penting dan dapat mengubah pemahaman manusia terhadap kemanusiaan. Hal ini menunjukkan bahwa kita masih belum mengetahui banyak tentang masa lalu dan masih banyak hal yang perlu diketahui.