Teheran – Iran dikejutkan setelah seorang ulama yang akrab dengan Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei, mencela Nabi Muhammad.
Laporan dari Middle East Eye, Jumat 26 April 2024, Alireza Panahian disebut menghina Nabi Muhammad SAW saat berpidato di televisi pemerintah.
Saat itu, Panahian membahas “kecemburuan masyarakat”, dengan mengatakan bahwa Nabi Muhammad “tidak menyenangkan” dan “tidak memiliki teman baik, bahkan untuk dirinya sendiri atau untuk Imam Ali”.
Komentar ini membuat marah warga Iran. Banyak yang menilai pernyataan Panahian itu menghina Nabi.
“Apakah Nabi Muhammad malu? Apakah ada yang lebih memalukan daripada mengatakan hal ini kepada Nabi Muhammad?” Ungkap Hossein Ansarian, salah satu pembicara kondang, seperti dilansir Middle East Eye (MEE).
“Kita harus berbicara jujur. Orang yang mengatakan Rasulullah tidak menyenangkan harusnya tahu bahwa dia sengsara, itu tidak akan berakhir dengan baik,” kata sejarawan Mansour Arzi, dalam khotbah yang disiarkan televisi pemerintah.
Anehnya, siaran langsung tersebut terhenti setelah Arzi mengkritik Panahian.
Ucapan Panahian yang menimbulkan kegaduhan adalah tidak mengikuti langkah tegas sang ‘penguasa’. Bahkan, di Iran, orang yang menghina Nabi Muhammad SAW kerap dipenjara selama lima tahun.
Setelah heboh, Panahian akhirnya mengklarifikasi ucapannya dengan mengatakan bahwa yang dia bicarakan adalah apa yang dikatakan orang-orang “cemburu” terhadap Nabi Muhammad SAW. Ia pun meminta maaf kepada masyarakat.
Namun permintaan maaf Panahian tidak cukup untuk menghentikan kritik terhadap standar ganda pemerintah Iran. Menyusul komentar kontroversial tersebut, Panahian terlihat mengadakan pertemuan dengan Presiden Ebrahim Raisi.
“Jika kita menggunakan kata ini, mereka akan protes. Namun jika ada di antara mereka yang mengatakan demikian, mereka hanya mengatakan bahwa mereka melakukan kesalahan,” kata pemimpin independen, Hassan Aghamiri.
Menurut pakar hukum Mohsen Borhani, berdasarkan gugatan pengadilan sebelumnya, pernyataan Panahian merupakan penghinaan dan ancaman hukuman satu hingga lima tahun penjara.
Panahian adalah pendakwah favorit Ali Khamenei (59). Pada tahun 2009, ia mendirikan wadah pemikir Pangkalan Ammar, sebuah organisasi politik-keagamaan yang dekat dengan Korps Garda Revolusi Iran (IRGC).
Panahian terkenal dengan komentar kontroversialnya. Pada tahun 2013, ia menelepon para pengunjuk rasa tahun 2009 yang berafiliasi dengan kelompok teroris ISIS dan mengatakan bahwa pelakunya harus “dihukum dan dieksekusi.”