Gelar Wisuda Diikuti 1.952 Lulusan, Prof Muryanto: USU Terus Melakukan Inovasi

Rektor Titik Kumpul Universitas Sumatera Utara, Prof. Dr. Muryanto Amin, S.S.O.S., M.C. resmi mengukuhkan gelar 952 mahasiswa pada acara wisuda lulusan USU. Upacara wisuda berlangsung di Auditorium USU pada 5-6 Februari 2024 dengan format hybrid.

Lulusan USU periode ini terdiri dari laki-laki sebanyak 758 orang (38,83%) dan perempuan sebanyak 1.194 orang (61,17%). Populasi mahasiswa pascasarjana USU saat ini berjumlah 254.365 jiwa.

Rektor menyampaikan pidato bertajuk “Respon Perubahan Iklim dan Adaptasi Persyaratan Profil Lulusan Universitas”.

Langkah-langkah yang diperlukan untuk mengelola persyaratan aksi perubahan iklim, serta kebutuhan setiap negara untuk meratifikasi peraturan perubahan iklim.

“Masalah perubahan iklim global dimulai pada tahun 1987 dengan Protokol Montreal, sebuah perjanjian lingkungan hidup yang menjadi model diplomasi masa depan,” jelas profesor tersebut. Murianto, 6 Februari 2024.

Melalui kebijakan Kontribusi Modal Nasional (NDC), pemerintah bertujuan untuk mencegah kenaikan suhu rata-rata global sebesar 20 derajat Celcius (3,60 F) di atas suhu pra-industri dan menjaganya di bawah 1,50 derajat Celcius (2,70 F). Oleh karena itu, Rektor menekankan pentingnya kebijakan ini dalam mencapai emisi net zero global.

“Kebijakan ini mengatur keputusan teknologi yang berdampak ekonomi, sosial dan politik pada rantai pasokan, mengubah bentuk produksi yang disebut energi baru terbarukan (EBT),” kata profesor tersebut. Murianto.

Menurut Badan Energi Terbarukan Internasional (IRENA) dan Organisasi Buruh Internasional (ILO), akan ada 13,7 juta pekerjaan di sektor energi terbarukan di seluruh dunia pada tahun 2022, atau meningkat 7,88% dibandingkan tahun sebelumnya.

Rektor USU menegaskan, lembaga pendidikan formal menghasilkan lulusan lebih banyak dibandingkan lembaga lain dalam ekosistem produktivitas global. Selain memahami bidang ilmu yang diminati, setiap lulusan diharapkan memiliki keterampilan yang diperlukan untuk industri energi baru dan terbarukan.

“Selama dekade terakhir, lapangan kerja dan kebutuhan profesional dunia di sektor energi terbarukan terus meningkat,” kata profesor tersebut. Murianto.

Profil tenaga kerja terampil yang dibutuhkan akan meningkatkan investasi di Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan kapasitas inovatif tenaga kerja terampil di Indonesia.

Menanggapi pertanyaan tersebut, Rektor USU menegaskan bahwa selama masa studi yang dicapai lulusan USU, kurikulum hendaknya disesuaikan dengan perubahan kebutuhan dunia kerja di bidang energi terbarukan.

“Peran ilmu pengetahuan dan teknologi serta sosial humaniora sangat penting dalam menyelesaikan permasalahan perubahan perilaku di masyarakat,” kata Guru Besar tersebut. Murree

Selain itu, beberapa alumni USU seperti Kepul dan Aksata Pangan terpilih menjadi wirausaha di bidang energi baru terbarukan (EBT), menurut Rektor USU. Kepul merupakan upaya optimalisasi pembelian dan penjualan sampah daur ulang. Sedangkan Aksata Pangan merupakan organisasi nirlaba yang fokus pada pengentasan permasalahan pangan dengan misi mengalahkan kelaparan dan sampah makanan.

Oleh karena itu, Rektor USU menekankan perlunya lulusan USU memasuki industri EBT berteknologi tinggi seperti EV, pembangkit listrik tenaga air skala besar, floating solar PV, panas bumi, bahkan penyimpanan dan penangkapan karbon.

“Kita semua berharap lulusan USU memiliki kemampuan teknis di industri EBT, tidak hanya konsumen Indonesia,” kata Guru Besar tersebut. Murianto.

Rektor USU juga menyampaikan bahwa USU telah melakukan berbagai program kegiatan selama 3 tahun terakhir dan terus menghasilkan lulusan yang berbasis pada pengetahuan produk. Kebijakan USU menjadi universitas kelas dunia dipilih untuk memastikan proses akademik memenuhi standar internasional.

“Dalam acara yang membahagiakan ini, USU perlu memberikan inovasi atau kelanjutan dari berbagai program, agar lulusan dapat berperan dalam perubahan global, di bidang EBT,” tegas Guru Besar tersebut. Murianto.

Pada tahun 2023-2024, USU melaksanakan Program Peningkatan Mutu Akreditasi Universitas Internasional (EQUITY) untuk mencapai QS 500 World Class University Ranking. QS WUR 2024 merilis pemeringkatan Juli 2023 terhadap 1.500 universitas sedunia.

USU sudah menduduki peringkat 1.201 QS WUR tahun 2023, 1.501 WUR tahun 2023, peringkat 5 PT terbaik se-Indonesia versi Shimago Ranking 2023, peringkat 12 dari 28 PTN se-Indonesia. Webometrics 2023, 401-450 QS AUR pada tahun 2023 atau naik 50 peringkat dari tahun lalu.

Oleh karena itu, diperlukan program pemerataan untuk memperbaiki kurikulum, metode pengajaran, integrasi Tri Dharma serta sarana/prasarana pembelajaran yang dapat menopang transisi dari cara lama ke cara baru yang inovatif.

USU yang mengelola 40.908 mahasiswa dan menghasilkan 254.365 lulusan, harusnya mampu berperan dalam pengembangan industri energi terbarukan, agar mahasiswa yang dihasilkan cepat terserap oleh industri.

“Proyek transformasi yang Anda lakukan mempunyai konsekuensi terbaik bagi hidup Anda, Anda bisa menjadi panutan atau teladan,” kata profesor tersebut. Murianto.

Sementara itu, lulusan Kehutanan USU Anderson Citores, S.U. Kunci utama. Ia juga menekankan pentingnya menetapkan tujuan dan bekerja keras sejak semester pertama, serta berpartisipasi aktif dalam kegiatan pengembangan diri di luar kampus.

“Jadi bagi mahasiswa khususnya fakultas kehutanan kita harus berusaha untuk belajar, karena mereka mempunyai tanggung jawab untuk menyelesaikan apa yang telah mereka tempuh sebelumnya,” kata Anderson.

Baca artikel bacaan menarik lainnya di tautan ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *