Geliat Sepakbola Putri di Kudus, Ribuan Peserta Bersaing di MilkLife Soccer Challenge

Titik Kumpul – Laga final MilkLife Soccer Challenge – Kudus Seri 3 2024 yang berlangsung di Supersoccer Arena, Rendeng Kudus pada Sabtu 28 September 2024 berlangsung seru sekaligus menegangkan.

Pada kelompok umur (KU) 12 tahun, SDUT Bhumi Kartini Jepara berhasil mempertahankan gelar juara setelah kembali berhasil mengalahkan SDIT Al Islam Qudus. 

Sementara di KU 10, SDN Jambean 02 Pati kembali meraih posisi teratas setelah berhasil mengalahkan lawan terberatnya, SD Muhammadiyah Birrul Walidain A dari Qudus.

Mengintip laga final di KU 12, SDUT Bhumi Kartini Jepara dan SDIT Al Islam Qudus langsung bermain terbuka dan agresif oleh wasit M.

Labib Alfaekari bermain untuk memulai babak pertama. Serangan kedua tim membuat pertahanan bekerja keras terutama di area penalti.

Skor akhirnya terpecahkan pada menit ke-6 ketika gelandang SDUT Bhumi Kartini Jepara Rere Zenita Farza berhasil keluar dari kemelut di depan gawang dan langsung melepaskan tembakan.

Tendangan kencang Rere bisa diblok kiper SDIT Al Islam Quds, Akila Rizki Beril yang tidak menyangka arah datangnya bola.

Ingin mempertebal keunggulan, upaya Rere dkk menggempur lini pertahanan lawan membuahkan hasil. Gol indah tercipta dari kaki Rare Zenita Fatin usai mendapat assist dari rekannya. 

Tertinggal 2 gol, Tim SDIT Al Islam Kudus mulai lebih agresif menekan lini pertahanan lawan.

Alhasil, wakil Qudus berhasil mencuri gol lewat tendangan penalti yang berhasil diambil Alesha Farzan Aznii Putri Aji. Di babak pertama kedudukan menjadi 2-1.

Memasuki babak kedua, duet Rara dan Rere kembali berkontribusi dengan sejumlah gol lewat pola menyerang yang apik.

Rere berhasil melepaskan tembakan yang langsung mengarah ke gawang, dan Rara memanfaatkan celah yang terbuka di depan gawang. 

Hingga wasit meniup peluit panjang, skor 4-1 menandai SDUT Bhumi Kartini Jepara sebagai juara bertahan MilkLife Soccer Challenge – Kudus Seri 3 2024. 

Kemenangan ini membuat para Kartin muda asal Jepar ini berhasil mencetak hat-trick dengan berhasil menjuarai ajang MilkLife Soccer Challenge yang digelar di Quddus selama tahun 2024 sebanyak tiga kali berturut-turut.

Dalam tiga seri tersebut, SDUT Bhumi Kartini Jepara selalu bertemu dan mengalahkan SDIT Al Islam Qudus di final.

Melanjutkan laga final sektor KU10, perebutan gelar juara pun berlangsung seru.

Kedua tim yang bertemu di final yakni SDN Jambean 02 Pati dan SD Muhammadiyah Birrul Walidain A punya catatan sejarah masing-masing. 

Sejak Serie 1, Kudus selalu bertemu di final dan silih berganti meraih kemenangan. Pada Qudus Seri 1 Maret lalu, SDN Jambean Pati 02 menang 4-2 atas SD Muhammadiyah Birrul Walidain.

Pada Qudus Seri 2 Juni lalu, giliran SD Muhamediya Birul Validain yang berhasil mengalahkan wakil Pati dengan skor 3-2. 

Rekaman adu skill di dua seri sebelumnya inilah yang membuat final KU 10 MilkLife Soccer Challenge Kudus Seri 3 2024 berlangsung dengan tensi tinggi hingga wasit Imam Handoko meniup peluit tanda babak pertama dimulai.

Selepas kick-off, penyerang SD Muhammadiyah Birrul Walidain A Devina Evelyn Utomo langsung melepaskan tembakan jarak jauh tepat ke gawang. 

Sontak kiper SDN Jambean 02 Pati, Faliha Taloi Karena tak mampu membendung bola dari arah yang tidak disangka-sangka. Papan skor langsung berubah menjadi 0-1 untuk wakil Qudus.

Tertinggal satu gol tak membuat pasukan SDN Jambean 02 Pati menyerah. Pada menit ke-8, Hafiz Khair Lubna List berhasil menyamakan kedudukan dengan memanfaatkan kecerobohan kiper SD Muhammediya Birul Validain A, Akila Anindita Hairinniswa, yang gagal membelokkan bola mengarah ke sudut gawang. . 

Hafiza dan kawan-kawan pun berhasil menggandakan gol semenit kemudian, membuat skor menjadi 2-1 untuk wakil Pati di babak pertama.

Di babak kedua, kedua tim kembali memainkan permainan terbuka sekaligus memperkuat lini pertahanan. Peluang tercipta berkat permainan cantik para wanita. 

Dan pemain SDN Jambean 02 Pati berhasil mengecoh tim lawan yang berbuah gol ketiga dari kaki Hafiza.

Sesaat setelah wasit mengakhiri babak kedua dengan skor akhir 3-1, sujud syukur pun menyusul.

Bagi Hafiz, kemenangan atas wakil Qudus menjadi catatan tersendiri karena berhasil masuk 10 besar pencetak gol terbanyak KU.

Sejak babak pertama hingga final, putri kelahiran Pati, 3 Maret 2014 ini berhasil mencetak 47 gol.

“Awalnya kami gugup karena tertinggal di menit-menit pertama. Saya pikir saya akan kalah. Namun alhamdulillah, berkat latihan terus-menerus dan dukungan pihak sekolah serta doa orang tua, kami berhasil bangkit dengan perlahan terus menambah gol. Ini bukti kita tidak boleh menyerah dan pasti ada hasilnya,” kata Hafiza yang bersinar. Catatan apik lainnya, Hafiza selalu menjadi top skorer Seri 1 Qudus 2024.

Penyelenggaraan MilkLife Soccer Challenge – Kudus Seri 3 2024 menunjukkan ekosistem sepak bola putri mulai berputar di masyarakat.

Hal ini terlihat dari tingginya tingkat partisipasi peserta yang mencapai 1886 siswi dari 116 Madrasah Ibtidaiya (MI) dan sekolah dasar (SD) dari kota Qudus dan kota sekitarnya seperti Rembang, Pati, Jepara dan Demak. 

Jumlah tersebut meningkat tajam dibandingkan penyelenggaraan MilkLife Soccer Challenge – Kudus Seri 2 2024 yang diikuti 1.050 peserta dari 62 MI dan SD pada Juni lalu. Saat itu, ada 37 tim KU 10 dan 57 tim KU 12 yang sedang memperebutkan gelar juara.

Direktur Program Layanan Olahraga Djarum Foundation Jopi Rosimin mengatakan Quds dan kota-kota tuan rumah MilkLife Soccer Challenge lainnya diharapkan dapat menjadi tolak ukur pertumbuhan ekosistem sepak bola perempuan sejak dini. Untuk itu, ia mengapresiasi konsistensi peserta, serta dukungan sekolah dan orang tua murid yang mengikuti turnamen ini.

“Tahun lalu ketika kami meluncurkan MilkLife Soccer Challenge di Qudus, kami mempunyai harapan besar bahwa Qudus dan kota-kota tuan rumah MILkLife Soccer Challenge lainnya dapat menjadi lokomotif untuk mengembalikan ekosistem sepak bola wanita ke jalur yang benar. “Tahun ini kami optimis harapan tersebut dapat terwujud kedepannya mengingat besarnya antusias peserta serta dukungan orang tua dan sekolah terhadap olahraga ini,” kata Yopi.

Antusiasme peserta yang semakin meningkat memaksa pihak penyelenggara menerapkan sistem turnamen 64 tim demi meningkatkan kualitas peserta MilkLife Soccer Challenge. 

Dengan sistem ini, setiap kelompok umur akan memiliki 64 tim terbaik dari 32 tim yang mengikuti seri MilkLife Soccer Challenge sebelumnya dan 32 tim yang melalui siklus kualifikasi.

“Bagi tim yang sudah lolos ke babak knockout seri sebelumnya bisa langsung mengikuti undian utama 64 tim. Sedangkan pada babak qualifier kita akan memasukkan tim-tim yang baru masuk babak grup di seri sebelumnya dan tim-tim yang baru mengikuti MilkLife Soccer Challenge. “Dengan menerapkan sistem seperti ini, kami bisa menerima sebanyak-banyaknya tim yang ingin mengikuti turnamen ini, tanpa ada batasan atau kuota peserta,” jelas Yopi.

Tak berhenti memutar roda ekosistem sepak bola putri sejak dini melalui MilkLife Soccer Challenge, Bakti Sport Djarum Foundation dan MilkLife juga merancang jenjang pembinaan bagi para atlet muda putri. 

Salah satunya adalah dengan melakukan pencarian bakat untuk menjaring operator-operator unggul yang mempunyai kemampuan dan talenta hebat di bidang hijau. Melalui pencarian bakat, para peserta akan diseleksi untuk dikembangkan lebih lanjut melalui program MilkLife Soccer Extra Training di bawah bimbingan pelatih kepala MilkLife Soccer Challenge Tim Scheunemann, yang telah memegang lisensi kepelatihan UEFA A di Cologne, Jerman sejak tahun 2007. 

Timo mengatakan peserta MilkLife Soccer Extra Training akan mendapatkan pelatihan khusus yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dasar sepak bola. Setelah mengikuti pelatihan ini, akan dibentuk tim yang mewakili kota tuan rumah MilkLife Soccer Challenge di Kudus, Jakarta, Tangerang, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Solo dan Surabaya. 

Mereka nantinya akan berlaga di MilkLife Soccer Challenge All-Stars KU12 yang rencananya digelar di Kudus, Jawa Tengah pada awal tahun 2025.

“Di setiap kota tempat MilkLife Soccer Challenge berlangsung, kami memilih 21 pemain terbaik, memberi mereka pelatihan khusus, lalu menyaringnya menjadi 14 orang. “Merekalah yang akan berlaga di MilkLife Soccer Challenge All-Stars KU 12 yang akan diadakan di Quddus pada awal tahun 2025. Dari kejuaraan ini terlihat betapa berkembangnya bakat dan kualitas para peserta. Timo menjelaskan.

Berikut daftar pemenang MilkLife Soccer Challenge – Kudus Seri 3 2024:

Pemenang Kategori          : SDN Jambean 02 Pati Pelari          : SD Muhammadiyah Birrul Walidain Semifinalis         : SD 1 Barongan dan SDN 1 Rendeng Habe  Khabean  0 Kali Pemain Terbaik       : Devina Evelyn Utomo – Kiper Terbaik SD Muhammadiyah ul Walildain      : Shabrina Lut fi Argianti – SDN 1 Rendeng Tim Fairplay          : SD 1 Barongan

Juara Kategori           : SDUT Bhumi Kartini Jepara Juara Kedua           : Semi Finalis SDIT Al Islam Kudus         : SD NU Nawa Kartika dan MI NU Baitul Mukminin Top Scorer            SD       . : Rara Zenita Fatin – SDUT Bhumi Kartini Kiper Terbaik Jepara       : Amira Sailin Nikhla – SD NU Nawa Kartika Tim Fairplay        : SD NU Nawa Kartika

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *