Jakarta, Titik Kumpul – Di tengah krisis perumahan, generasi muda Indonesia, khususnya Gen Z dan milenial, menunjukkan bahwa mereka bisa menyewa rumah dibandingkan membelinya dengan Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Peristiwa ini menunjukkan perubahan signifikan terhadap arah rumah dan generasi.
Alasan utama terjadinya masalah ini adalah kenaikan harga properti yang pesat, melebihi kenaikan pendapatan. Untuk informasi lebih lanjut, baca di bawah ini!
Salah satu faktor utama di balik penurunan kepemilikan rumah adalah kenaikan harga properti yang pesat, melebihi pertumbuhan pendapatan. Statistik dari Badan Real Estate Indonesia menunjukkan bahwa 40 persen permohonan pinjaman ditolak karena kredit macet, yang sebagian besar disebabkan oleh pinjaman online.
“Banyak generasi muda yang kini terpaksa tinggal jauh dari kota untuk memenuhi kebutuhan hidup, sehingga mereka bekerja 1-2 jam sehari. Hal ini tidak hanya memakan waktu tetapi juga berdampak buruk pada kesehatan fisik dan mental. Sabrina Soewatdy, Presiden dan Pendiri Rukita, Jakarta Selatan, Rabu, 4 Desember 2024.
Hal ini membuat generasi muda mencari alternatif dan perumahan sewa menjadi pilihan utama. Generasi Z dan Milenial juga mengutamakan fleksibilitas dan kenyamanan dalam memilih tempat tinggal. Rukita menawarkan banyak properti sewaan, seperti perumahan mahasiswa dan coliving. Dari asrama pelajar untuk Gen Z – pelajar, hingga coliving untuk generasi milenial – profesional muda.
“Alasan mereka memilih menyewa karena 50.000 orang tinggal di Rukita, sebagian besar adalah Gen Z dan generasi milenial. 55 persen Gen Z cenderung menyewa daripada membeli, dan 45 persen adalah generasi milenial. Jadi mereka hanya memilih menyewa. karena lokasi dan “jarak kerja dekat, pekerjaan rumah selesai, ada cleaning service, housekeeping, security yang handal dan banyak lagi”, sebagai pribadi Menurut Kepala Pemasaran Rukita, Lika Aprilia Samiadi.
Layanan komprehensif ini sangat menarik bagi penyewa. Hal ini memungkinkan mereka menikmati hidup tanpa beban kepemilikan rumah.
Statistik dari Rukita juga menunjukkan bahwa 55 persen penduduknya merupakan Gen Z berusia 27 tahun ke bawah, sedangkan 45 persennya merupakan generasi milenial berusia 28 tahun ke atas. Kebanyakan dari mereka memilih sewa jangka panjang, dengan jangka waktu 12 bulan.
COO & Founder Rukita, Sarah Soewatdy, menegaskan, “Bagi kami di Rukita, rumah bukan sekadar tempat tinggal, namun landasan hidup bahagia.”
Menariknya, 15 persen penduduk Rukita sudah menikah, hal ini menunjukkan bahwa generasi muda membuka lebih banyak properti sewaan karena pernikahan. Oleh karena itu, jelas bahwa menyewa rumah menjadi pilihan yang lebih baik bagi Gen Z dan generasi milenial, mengingat fleksibilitas, kenyamanan, dan layanan yang ditawarkan.