Gen Z Lebih Memilih TikTok daripada Google untuk Mencari Informasi karena Alasan Ini

VIVA – Dulu, kalau bingung cari informasi, kita tinggal “Google”. Kini, Gen Z mulai menghentikan kebiasaan tersebut. Mereka lebih memilih membuka TikTok atau Instagram untuk mencari informasi, mulai dari rekomendasi tempat makan hingga produk yang sedang tren. 

Ini bukan sekadar tren standar, namun merupakan perubahan besar dalam cara kita mengonsumsi informasi secara online. Media sosial menawarkan pengalaman yang lebih menarik dan sesuai dengan gaya hidup Gen Z, itulah sebabnya Gen Z lebih memilih mencari informasi di media sosial dibandingkan Google.

Mengapa hal ini bisa menjadi masalah? Google mulai bersaing dengan jejaring sosial yang dulunya menjadi basis pencarian informasi. Pergeseran ini semakin terasa di kalangan Gen Z, mereka cepat, visual, dan tentunya ada beberapa alasan mengapa Gen Z beralih ke media sosial dibandingkan Google: Pertama, mereka lebih tertarik pada konten visual. Di TikTok, informasi dapat disampaikan melalui video pendek, menghibur, dan langsung pada sasaran. Ini lebih menyenangkan dan efisien daripada membaca artikel panjang atau mengikuti link di Google. Kedua, media sosial juga memberikan pengalaman pengguna yang lebih autentik. Mereka mempercayai ulasan orang sungguhan yang membagikannya di TikTok atau Instagram. Video review, tutorial atau rekomendasi dari pengguna lain terkesan lebih nyata karena menunjukkan pengalaman langsung dibandingkan kata-kata.  Ketiga, Gen Z mengharapkan hasil yang cepat dan segera. Mereka tidak punya waktu untuk membaca artikel yang panjang. Di TikTok, rekomendasi produk atau tempat makan bisa muncul di halaman beranda dalam bentuk video pendek. Dalam hitungan detik, mereka langsung mendapatkan gambaran utuh tanpa perlu repot membaca banyak teks. Peran Media Sosial dalam Mengubah Pola Konsumsi Informasi Media sosial, khususnya TikTok dan Instagram, kini berperan penting dalam mengubah cara masyarakat mencari dan mengonsumsi informasi. Bagi Gen Z, platform ini menawarkan pengalaman yang lebih visual dan langsung. Misalnya, di TikTok, Anda dapat dengan cepat menemukan konten yang merekomendasikan tempat makan, barang elektronik, dan tips gaya hidup, semuanya disajikan dalam format video pendek dan menarik, sehingga pencarian produk di Instagram menjadi lebih menyenangkan. Umpan Instagram dipenuhi dengan gambar berkualitas tinggi yang langsung menarik orang untuk melihat produk. Bahkan saat ini Instagram juga memiliki fitur belanja yang membuat proses pencarian produk menjadi sederhana dan efisien, dengan semakin berkembangnya peran jejaring sosial, brand mulai menyesuaikan strateginya. Mereka perlu membuat konten yang relevan, cepat, dan visual yang dapat menjangkau audiens Gen Z secara lebih efektif. Media sosial menyediakan platform yang dapat digunakan untuk lebih mendekatkan diri dengan Gen Z. Namun tentunya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan: Visual dan interaktif. brand perlu segera menarik perhatian Gen Z. Konten visual yang menarik, seperti video pendek di TikTok atau gambar estetik di Instagram, bisa menjadi cara efektif untuk menarik perhatian mereka. Konten ini tidak hanya harus bagus, tetapi juga informatif dan akurat. Influencer Gen Z lebih suka mendengar masukan dari orang yang mereka percayai. Begitu banyak merek yang mulai bekerja sama dengan influencer untuk menyampaikan pesan mereka. Influencer dengan gaya dan kepribadian yang sesuai dengan audiens Gen Z dapat membantu merek membangun kepercayaan dan keterlibatan. Keaslian adalah yang utama. Generasi ini dapat dengan cepat menentukan konten mana yang lebih dapat dipasarkan dan lebih organik. Oleh karena itu, merek harus tetap autentik dan menghindari penjualan yang terlalu keras. Lebih baik lagi, merek berfokus pada penyediaan konten yang bermanfaat dan relevan bagi audiens mereka. Umpan balik dan pengalaman pengguna Pengalaman pengguna yang sebenarnya juga penting. Merek dapat menggunakan testimoni dari pengguna sebenarnya atau menunjukkan bagaimana produk mereka digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini membuatnya terasa lebih pribadi dan dekat dengan masa depan pencarian informasi di media sosial, namun merupakan perubahan mendasar dalam cara Gen Z mengonsumsi informasi. Ke depan, media sosial diprediksi akan semakin menonjol sebagai sumber informasi menggantikan mesin pencari tradisional Gen Z, dengan kecepatan, visualisasi, dan keaslian menjadi kunci utama dalam mencari informasi. Mereka menginginkan hasil pencarian yang cepat, instan, dan didukung oleh rekomendasi dari orang yang dapat mereka percaya. Dengan memahami manfaat ini, merek dapat menyesuaikan strategi mereka agar tetap relevan dan menarik bagi generasi yang terhubung secara digital ini.

Jadi jika Anda memiliki brand yang ingin menjangkau Gen Z, pastikan Anda siap beradaptasi dengan cara mereka mencari informasi. Tik Tok dan Instagram kini menjadi ranah baru dan wajib dikuasai jika ingin mengikuti era digital yang terus berkembang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *