Titik Kumpul Lifestyle – Pekan Imunisasi Polio Nasional (PIN) tahap kedua dimulai hari ini, Selasa, 23 Juli 2024. PIN Polio putaran kedua ini dilakukan setelah terdeteksi 11 kasus polio lagi di Indonesia sejak tahun 2022.
Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K) mengungkapkan PIN polio ini merupakan cerminan dari belum berhasilnya vaksinasi di Indonesia.
“PIN ini mencerminkan vaksinasi kami tidak berhasil. Jika berhasil, kita akan dinyatakan bebas polio pada tahun 2014, namun dalam berbagai kasus yang muncul kembali, PIN ini telah digunakan,” kata Dr Piprim. Basara ditemui awak media pada acara Hari Anak di Markas IDAI Salemba, Jakarta Pusat, Selasa 23 Juli 2024.
Piprim juga menemukan bahwa jika cakupan imunisasi tinggi, maka jumlah kasus penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin akan meningkat. Yuk simak terus artikel lengkapnya di bawah ini.
“Karena kita melihat ketika cakupannya tinggi, penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi bisa dikendalikan dengan baik. Tapi kalau coveragenya turun, tidak harus turun di bawah 0,60%, flare-nya akan mulai. muncul lagi. Piprim Basara berkata:
“Dan itu tantangannya ya, kalau imunisasi polio harusnya murah, tapi biaya dengan PIN ini berkali-kali lipat lebih mahal,” lanjutnya.
Oleh karena itu, Piprim menghimbau seluruh orang tua untuk meningkatkan kesadaran untuk melindungi anak dan mencegah mereka dari penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin.
Sebab jika anak tertular poliomielitis maka anak tersebut akan mengalami kelumpuhan permanen.
“Mari kita dorong imunisasi ini agar cakupannya kembali tinggi. Oleh karena itu, upaya pencegahan ini akan memakan biaya yang murah, dan hal yang tidak dapat dihargai jika seorang anak sakit. Kalau dia lumpuh, sebenarnya tidak. itu bernilai lebih lama,” kata Piprim. Basara
Piprim tidak hanya menyoroti polio tetapi juga vaksinasi lain seperti PCV dan rotavirus kepada masyarakat. Kedua vaksinasi ini juga harus diberikan untuk mencegah pneumonia dan diare.
“Kami memiliki dua vaksin baru, PCV dan rotavirus. PCV untuk mencegah pneumonia, dan rotavirus untuk mencegah diare. Hal ini sejalan dengan temuan audit angka kematian kami (IDAI),” jelasnya.
“Dua penyebab penyakit yang masih mendominasi pada bayi dan anak kecil adalah pneumonia dan diare. “Maka datanglah di Hari Anak ini melalui kegiatan PIN ini kita akan kembali mendorong vaksinasi pada anak-anak kita,” tegas Piprim Basarah.