VIVA Tekno – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG menjelaskan, bintang terang penuh akan menyambut penduduk bumi pada Senin malam, 25 Maret 2024 malam.
Peristiwa ini berlangsung dalam tiga tahap, yaitu awal, puncak, dan akhir. Durasi gerhana bulan penumbra malam ini, dari awal fase gerhana (P1) hingga akhir gerhana (P4), adalah 4 jam 43 menit 39 detik.
Gerhana terjadi ketika posisi Bulan, Matahari, dan Bumi sejajar. Hanya ketika bulan memasuki bayangan penumbra bumi. Kemudian, saat puncak gerhana terjadi, bulan tampak lebih redup dibandingkan saat purnama.
– Fase gerhana (P1) dimulai pukul 11.50 WIT / 12.50 WIT / 13.50 WIT. – Fase (kutub) maksimum gerhana adalah pukul 14.12 WIT / 15.12 WITA / 16.12 WIT. – Fase gerhana (P4) berakhir pada pukul 16.34 WIT / 17.34 WIT / 18.34 WIT.
Sekadar informasi, penumbra merupakan bayangan kabur (memudar) yang terjadi saat terjadi gerhana. Jadi, bulan tetap bisa terlihat dengan warna gelap.
Namun BMKG melaporkan, hanya masyarakat di wilayah timur Indonesia yang bisa mengamati tata surya penumbra. Untuk tempat di Papua, Papua Barat dan wilayah Maluku.
Pengamat di wilayah lain di Indonesia tidak akan bisa melihat seluruh fase gerhana. Bulan masih berada di bawah cakrawala saat peristiwa ini terjadi.
Daerah Maluku Utara, Daerah Maluku, Sulawesi Utara, Gorantalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, NTT, NTB, Bali, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Jawa Timur , Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, Lampung, Sumatera Selatan, Bengkulu, Bangka Belitung, Jambi, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Utara dan Aceh.
