Titik Kumpul – Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah terus menyedot perhatian publik dalam beberapa hari terakhir dengan ucapan tak pantasnya terhadap seorang penjual minuman keras.
Sebuah video yang mengejek seorang penjual minuman keras menjadi viral dan mendapat reaksi tak terduga dari masyarakat. Akibat isu tersebut, banyak pihak yang menyerukan agar Gus Miftah dicopot dari jabatan Utusan Khusus Presiden.
Meski sudah meminta maaf kepada pedagang bernama Sunhaji, sikap Gus Miftah kembali menuai kritik. Mari kita lanjutkan menelusuri artikel lengkapnya di bawah ini.
Dalam video yang diambil saat keduanya bertemu di Pondok Pesantren Gus Miftah, terlihat Sunhaji duduk di sampingnya dengan kepala sedikit tertunduk.
Tiba-tiba Gus Miftah meraih bahu Sunhaji seolah ingin memeluknya namun terlihat agak agresif.
Terima kasih Kang Sun, kata Gus Miftah pada Kamis, 5 Desember 2024 merujuk pada video TikTok @seputarsulawesi_.
Sunhaji terdiam, tersenyum tipis, lalu merebahkan dirinya ke pelukan Gus Miftah.
Belakangan dalam perbincangan tersebut, Gus Miftah terlihat beberapa kali memukul bahu Sunhaji hingga terdengar suara yang menandakan pukulannya cukup keras.
Dalam perbincangan tersebut, Sunhaji tidak banyak bereaksi dan hanya mendengarkan apa yang disampaikan Gus Miftah.
Netizen lantas menyoroti sikap pria berambut gondrong tersebut dan ramai-ramai menegurnya. Banyak orang bertanya-tanya siapa yang lebih tua dari Gus Miftah dan Sunhaji agar bisa berpura-pura menjadi sangat terkenal.
Cukup banyak netizen yang masih geram dan kesal dengan perlakuan Gus Miftah terhadap investor.
“Betapa kasarnya?” Kata netizen.
“Mundur sama saja dengan kudeta yang dipenuhi kebencian dan dendam,” kata yang lain.
“Cara dia menarik dan mengelus sepertinya ada rasa tidak nyaman di hatinya, maaf kalau salah,” sahut yang lain.
“Bahasa tubuh GM seperti berkata: Hati-hati, berani main-main dengan saya,” kata salah satu warganet.
Sunhaji sendiri mendapat banyak perhatian dan simpati dari netizen.
Sejak video sindiran Gus Miftah viral, banyak masyarakat yang resah untuk berdonasi kepada yang bersangkutan.