Titik Kumpul Showbiz – Habib Hussain Zafar menyoroti fenomena warganet yang kerap melakukan protes terhadap artis yang mengunggah konten saat menunaikan ibadah haji. Salah satu publik figur yang menjadi sasaran kritik tersebut adalah Atta Halilintar.
Bahkan, YouTuber kondang ini sempat disamakan dengan istrinya, Aurel Hermansyah yang lebih sedikit mengunggah konten di Instagram saat berada di Tanah Suci. Gulir ke bawah, oke?
Seorang netizen memberikan ucapan selamat kepada Orel dengan mengatakan, “Hai Mama Noor, jarang bercerita, selfie, dan lain-lain. Benar-benar fokus beribadah dan tinggalkan dunia sejenak. Di sisi lain, ada juga netizen yang bertanya kepada Atta, “Mau beribadah atau tampil di sana?”
Menanggapi hal tersebut, Habib Zafar menyampaikan pemikirannya melalui caption pada Minggu, 16 Juni 2024. Menurutnya, aktivitas posting haji di era modern ini tidak hanya diperbolehkan, tapi juga perlu, jika tidak berlebihan. dan tidak mengganggu ibadahnya sendiri maupun ibadah orang lain.
“Hari ini bukan hanya boleh saja, tapi konten ini harus dimasukkan. Asalkan tidak berlebihan dan mengganggu ibadah kita atau orang lain,” tulis Habib Jafar.
Lebih lanjut Habib Ja’far mengutip ayat 271 Surat al-Baqarah yang berbunyi: “Jika kamu memperlihatkan amal (rahmat)mu, maka itu baik”, untuk menekankan pentingnya berbagi rahmat. Ia menambahkan, orang yang sering mengkritik konten haji sebenarnya mungkin lebih mengapresiasi konten negatif atau maksiat.
“Wajar jika orang-orang menonton konten asusila dan tersenyum serta menikmatinya. Giliran mereka yang memposting konten yang patuh ketika mereka melakukan protes,” ujarnya dengan suara khawatir.
Menurut Habib Jaffer, perlu adanya peningkatan dan pembinaan pertumbuhan konten positif di media sosial untuk mencegah tumbuhnya konten negatif. “Lagipula orang mau kasih konten, giliran kalian Julid orang, menurut kalian senang,” ucapnya dengan suara marah.
Pandangan Habib Zafar mendapat dukungan dari Inara Rusli, tokoh masyarakat yang kerap dikritik karena mengutarakan seruan ampun di media sosial.
“MasyaAllah betul banget. Giliran saya ajak boikot, kita disuruh jangan pakai media sosial karena buatan Israel juga, bib. Harusnya pakai publikasi kota-kota, menurut dia,” ujar Inara Rusli.