Pasruwan – Islam menganjurkan agar laki-laki memiliki pasangan hidup sesuai dengan keinginan atau kriterianya. Namun dalam Islam, bukan berarti seseorang bisa langsung memilih dengan bebas tanpa aturan.
Hukum Islam mengatur bahwa laki-laki tidak boleh menikahi perempuan dalam kondisi tertentu atau mengawinkan perempuan dalam kelompok yang dilarang oleh undang-undang tertentu.
Habib Taufiq bin Abdul Kadir Assegaf, Pimpinan Rabitah Alawiyah mengatakan, sesuai nasehat Ilyas AS, ada 4 kelompok wanita yang sebaiknya dihindari karena sifat-sifat tertentu yang dimiliki wanita tersebut.
Sebagaimana dijelaskan Habib Tawfiq, kelompok perempuan yang pertama mempunyai sifat Al Muqtalia, yaitu perempuan yang selalu meminta cerai kepada suaminya. Kapanpun timbul masalah, tujuannya adalah perceraian.
– Sedikit demi sedikit kamu minta cerai pada suami, sedikit demi sedikit kamu minta cerai tanpa alasan, jangan nikahi wanita seperti itu, kamu tidak akan bahagia, ujarnya dalam unggahan akun Instagram. @pengingatku.rasulullah Jumat 8 September 2023.
Kedua, Mustasyar mantan Nahdlatul Ulama Jawa Timur yang gigih ini adalah seorang mubariya liar atau perempuan yang suka menyombongkan diri.
“Wanita yang mau bangga minta beli tas jutaan, punya 2 kaki, tapi sandal 17 pasang, biayanya besar. Sulit hidup dengan wanita seperti itu, kata Habib Tawfiq
Ketiga, penjelasan Habib Taufiq, al Akhir fasiqoh atau wanita jahat (tidak taat, ingkar janji). Ia mencontohkan seorang wanita yang suka berdebat dan mempunyai banyak teman serta kenalan pria.
“Misalnya jangan nikahi perempuan yang banyak teman laki-lakinya, yang banyak teman laki-lakinya, karena urusan bisnis, nanti ada masalah,” kata petugas kebersihan Pondok Pesantren Sunni Salafiya Pasruwan itu.
Terakhir, wanita dengan sifat Nazi atau wanita yang tidak mau menuruti suami dan merasa lebih superior darinya. Habib Taufiq berpesan kepada laki-laki agar tidak menikah dengan orang yang memiliki sifat-sifat tersebut karena khawatir akan sulit mendapatkan kebahagiaan.
“Wanita yang mau keluar rumah tanpa izin suami selalu bertengkar dengan suaminya, durhaka pada suaminya, merasa lebih unggul dari suaminya, lebih paham dari suaminya, lebih paham,” tutupnya.