Titik Kumpul Edukasi – Universitas Ary Ginanjar atau UAG resmi diluncurkan bertepatan dengan hari ulang tahun atau peringatan pendiri ESQ Group ke-59 Ary Ginanjar Agustian, di Ruang Andalusia, Menara 165, Jakarta Selatan, Minggu (24/3/2024) sore.
Berdirinya perguruan tinggi yang fokus pada tiga kecerdasan yaitu IQ, EQ dan SQ ini merupakan prestasi Ary Ginanjar setelah berkiprah selama lebih dari 24 tahun dalam pengembangan karakter di Indonesia, bahkan di luar negeri. Perguruan tinggi ini didirikan untuk membangun karakter bangsa Indonesia.
“Dunia pendidikan yang hanya mementingkan kecerdasan intelektual dapat menyebabkan lahirnya generasi cerdas yang kehilangan rasa kasih sayang dan buta hati nurani, hanya karena pendidikan mengabaikan EQ dan SQ,” kata Ary Ginanjar.
Ary menyampaikan visi universitas menjadi center of excellency menuju Indonesia Emas 2045 yang berbasis pada peningkatan karakter. “Universitas UAG sebagai universitas berbasis karakter akan menjadi center of excellence menuju Indonesia Emas 2045,” lanjut Ary menjelaskan. .
Hal ini sesuai dengan perintah Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional nomor 20 tahun 2003, bahwa pendidikan adalah mengembangkan kemampuan peserta didik agar memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, nilai-nilai luhur, dan keterampilan yang diperolehnya. sendiri membutuhkannya. , masyarakat, bangsa dan pemerintahan.
Kemudian Presiden UAG Dwitya Agustina menyampaikan bahwa perguruan tinggi ini didirikan pada tahun 2013 dengan nama ESQ Business School. Namun seiring dibukanya berbagai program studi, perguruan tinggi tersebut menjelma menjadi Universitas UAG.
Dwitya yang juga menjabat sebagai Vice President ESQ Group menambahkan, program studi yang ditawarkan memiliki keunikan dan ciri khas yang membedakannya dengan program studi serupa di universitas lain.
“Contohnya adalah program studi psikologi yang fokus pada psikologi personal dan organisasi. Atau program studi ilmu komunikasi yang memposisikan dirinya secara khusus sebagai ilmu kepemimpinan dan komunikasi bisnis.” Bersamaan dengan itu, program studi teknik industri ditunjuk dan UAG University merupakan ahli di bidang halal supply chain,” jelas Dwitya.
Diungkapkannya 7 program studi yang akan dibuka yaitu Psikologi Personal & Organisasi, Komunikasi dan Kepemimpinan dan Bisnis, Teknik Industri dan Rantai Pasokan Halal, Bahasa Inggris untuk Industri, Manajemen Bisnis, Sistem Informasi dan Ilmu Komputer.
Bahkan, Universitas UAG yang hanya menawarkan program sarjana juga memiliki pusat studi khusus Bisnis Keluarga.
Keunikan lainnya, menurut Dwitya, UAG University membekali lulusannya dengan sertifikat profesi yang memungkinkan lulusannya langsung bekerja dengan keterampilan khusus terkait kebutuhan industri.
Mahasiswa Universitas UAG juga mendapat dukungan dari lebih dari 2 juta mahasiswa ESQ di seluruh Indonesia bahkan dunia, yang menantikan lahirnya generasi emas ini.
Universitas UAG terletak di Tower 165 yang secara khusus menggambarkan filosofi pendidikan. Menurut Ary Ginanjar, bangunan dengan tulisan Allah di atasnya melambangkan struktur pendidikan yang mengutamakan Tuhan di atas segala kepentingan.
Di saat yang sama, Dwitya menambahkan, lokasi di gedung perkantoran ini juga dapat memberikan lingkungan komersial dan akademik bagi mahasiswa. Keunggulan lain dari UAG University adalah dukungan ESQ Corporation Business System dan jaringan bisnisnya.
Hal ini memungkinkan mahasiswa mendapatkan pengalaman langsung di lapangan serta bimbingan dari praktisi di lapangan. Diketahui pada acara tersebut juga diluncurkan buku Convenience Staff.
Buku ini menceritakan tentang perjalanan hidup Ary Ginanjar yang ditulis oleh A. Fuadi, penulis novel laris seperti Negeri di 5 Menara dan Anak Rantau, biografi Buya Hamka dan Lafran Pane. Sejumlah orang yang hadir antara lain Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas, Gubernur Jawa Barat 2018-2023 Ridwan Kamil dan istrinya Atalia Praratya, mantan Menteri Keuangan Fuad Bawazier, Menteri PANRB 2014-2016 Yuddy Chrisnandi, Sekretaris Jenderal Kementerian. Bidang Sosial Suhajar Diantoro dan Imam Besar Masjid Istiqlal Nazaruddin Umar.
Kemudian Ketua Dewan Pembina Forum Komunikasi Alumni (FKA) ESQ Komjen Pol (Purn) Arief Sulistyanto, Ketua Dewan Pembina ESQ FKA Laksamana TNI (Purn) Ade Supandi, dan Wakil Ketua FKA ESQ Komjen Pol . (Purn) Nanan Soekarna, teladan pendidikan Fasli Jalal, pembina MUI KH. Cholil Nafis dan Sekjen MUI Amirsyah Tambuna yang turut memimpin doa bersama wisudawan ESQ dan masyarakat nasional lainnya.