Hal-hal yang Membatalkan Puasa Ramadhan, Apa Saja?

JAKARTA – Umat Islam yang bijaksana dan dewasa wajib berpuasa di bulan Ramadhan yang merupakan salah satu ibadah yang diwajibkan undang-undang. Namun, ada sebagian orang yang tidak mampu menuntaskan puasa 29 atau 30 hari tersebut. Misalnya haid atau haid, karena haid itulah yang membatalkan puasa. Lantas, selain haid, apa saja yang bisa membatalkan puasa? 1. Sengaja menyuntikkan sesuatu ke dalam tubuh.

Sebagaimana tercantum dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 187, “…Makanlah dan minumlah sampai kamu melihat dengan jelas (perbedaan) antara benang putih dan benang hitam, yaitu sahur. malam itu… “2. Masukkan sesuatu ke dalam anus dan tengkorak

Sekalipun itu melibatkan terapi. Misalnya seseorang demam berat dan perlu minum obat punggung, maka batal puasanya.3. Muntah yang disengaja

Hal ini berdasarkan hadits dari Abu Hurairah dimana Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, “Barangsiapa yang muntah karena terpaksa, maka dia tidak wajib membayar puasanya. Ia wajib berpuasa sebagai kompensasinya.” (HR. Abu Daud) 4. Mempunyai hubungan perkawinan

Sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran surat Al Baqarah Ayat 187, dikatakan “Kamu dibolehkan pada malam bulan puasa bertemu dengan istri-istrimu; mereka adalah pakaianmu, dan kamu adalah pakaian mereka. Allah mengetahui hal itu.” kamu tidak dapat menahan hawa nafsumu, oleh karena itu Allah mengampuni dan mengampunimu…”.

Ada ketentuan khusus penggantian jika dilanggar. Jika seorang muslim menyetubuhi seorang laki-laki dan seorang perempuan ketika sedang berpuasa, maka ia harus membayar puasanya dengan membebaskan seorang budak yang beriman. Jika tidak, Anda harus berpuasa selama dua bulan ke depan.

Jika tidak, Anda harus membayar biayanya dengan memberikan banyak uang dalam bentuk lumpur kepada masyarakat miskin (0,6 kg beras atau 3/4 liter beras) kepada mereka yang tidak mampu. 5. Pembuangan yang disengaja

Hal ini merujuk pada Hadits Bukhari yang menyatakan bahwa Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda: “(Allah Ta’ala berfirman): apabila dia berpuasa maka dia akan menahan diri dari makan, minum dan syahwat demi Aku.”

Sedangkan puasanya tidak batal jika seseorang hanya memikirkan atau memikirkan tentang ejakulasi. Hal ini karena sabda Nabi Shallallahu alaihi wasallam, “Sesungguhnya Allah mengampuni umatku apa yang mereka pikirkan dalam hatinya, selama mereka tidak melakukan apa pun atau mengungkapkannya.” (HR.Bukhari, Muslim). Menstruasi dan pasca melahirkan

Seorang wanita yang berpuasa setelah haid, maka puasanya dianggap sia-sia, sama seperti wanita pasca melahirkan. Wanita yang memiliki pengalaman ini harus mengubah pola puasanya keesokan harinya, meski hal ini bukan karena pilihan pribadi dan terjadi secara wajar. 7. Gila

Selain itu, menjadi gila atau kehilangan akal juga akan menyebabkan Anda berpuasa. Puasa orang beriman yang tidak waras atau tidak waras juga batal karena salah satu syarat puasanya adalah kesehatan jiwa.8. Tinggalkan Islam atau tersesat

Perkataan atau tindakan yang mengisyaratkan seseorang keluar dari Islam atau murtad menjadi salah satu alasan mengapa puasa dianggap sia-sia. Misalnya, jika seorang muslim menolak bertemu Allah saat berpuasa, maka puasanya dianggap batal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *