Hard Gumay Ramal Masa Depan Rumah Tangga Baim Wong dan Paula Verhoeven di Tengah Isu Perceraian

Jakarta, VIVA  – Astrolog Hard Gumay kembali menjadi sorotan setelah ia meramalkan akan berlanjutnya pernikahan pasangan selebriti Baim Wong dan Paula Verhoeven. 

Dalam ramalannya, Hard Gumay berharap keluarga mereka harmonis dan terhindar dari permasalahan perceraian.

Insya Allah Baim dan Paula akan tetap bersama. Tidak ada tanda-tanda perpisahan di antara mereka, tegas Hard Gumay di kanal YouTube-nya.

Menurut Hard Gumay, permasalahan yang muncul belakangan ini di rumah pasangan tersebut hanya akibat tidak adanya komunikasi satu sama lain. 

“Itu hanya alasan tidak adanya komunikasi antara Baim dan Paula yang harus diperbaiki sesuai karakter dan kebiasaannya,” ujarnya.

Selain itu, Hard Gumay juga memberikan nasehat pribadi kepada Paula Verhoeven. Ia berpesan agar Paula lebih sabar dan memahami sifat Baim. 

“Saya melihat Paula harus menerima sifat dan kelakuan suaminya, Baim. Paula harus lebih sabar, harus lebih tenang, harus memikirkan masa depan anak,” ujarnya. 

Dalam ramalannya, Hard Gumay mengungkap sisi lain dari kepribadian Baim Wong.

“Karena saya lihat, dan kalau bisa kasih saran, Baim Wong itu manusia biasa, pemarah, sulit mengontrol emosi. Kalau masyarakat tidak tahu, Baim Wong suka meledak-ledak, enaknya dia tidak mengontrol. emosinya. – kuda poni,’ kata Crua Gumay. .

Di sisi lain, Paula blak-blakan menceritakan kesulitan yang dialaminya selama menikah dengan Baim. Saat ditanya tentang hal tersulit dalam hidupnya, Paula langsung menjawab tanpa ragu.

“Ego,” ujarnya dalam podcast bersama Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah pada tahun 2021.

Paula menjelaskan, perbedaan latar belakang dan usia antara dirinya dan Baim membuat proses penyesuaian menjadi lebih sulit. 

“Dia biasanya mandiri dan sudah menikah selama 37 tahun. Tidak mudah bagi Atta yang berusia 26 tahun ini menyatukan dua pikiran menjadi satu, apalagi usianya sudah semakin dewasa,” kata Paula.

Sementara itu, Paula menyadari bahwa dirinya membutuhkan lebih banyak waktu untuk menyesuaikan diri menjadi pasangan. 

“Tidak mudah menyatukan dua pemikiran yang berbeda, apalagi kita sudah dewasa dan sukses di bidang masing-masing,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *